Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN) untuk pertama kalinya dibuka untuk umum, Jumat (4/11/2017). Museum MACAN tercatat sebagai institusi pertama yang memberikan akses publik terhadap koleksi seni modern dan kontemporer Indonesia serta internasional.
"Setelah 25 tahun mengumpulkan karya seni, ayah saya tepat 10 tahun lalu memiliki hasrat untuk membuka museum sebagai bentuk timbal balik, mengedukasi masyarakat," kata Chairwoman Yayasan Musem MACAN, Fanessa Adiekoesoemo di acara press tour Musem MACAN, Jakarta, Jumat (3/11/2017).
Museum MACAN lahir dari seorang kolektor seni sekaligus pengusaha asal Indonesia, Haryanto Adikoesoemo. Selama 25 tahun, pria yang mendapat penghargaan Authenticity, Leadership, Excellence, Quality, Seriousness in Art ini mengumpulkan sekitar 800 karya seni. Mulai dari seni rupa modern Indonesia hingga seni modern dan kontemporer dari seluruh dunia.
Menempati bagunan dengan total luas 4.000 meter persegi yang dirancang bergaya kontemporer, Museum MACAN siap menjadi pusat pembelajaran seni lewat seni yang dipamerkan sekaligus program yang ditawarkan.
"Kami bertujuan untuk menjalin hubungan antara komunitas lokal dan global untuk membuat program yang berkelanjutan," sebut Fanessa.
Salah satu inisiatif yang dilakukan lewat MACAN Society, yakni keanggotaan museum yang dibayar tahunan dengan berbagai keuntungan. Seperti tiket masuk harian gratis dan potongan harga untuk pembelanjaan di kafe dan toko museum, diskon tiket masuk untuk seorang teman, serta undangan masuk untuk pratinjau pameran.
MACAN Society dihargai Rp 300.000 per tahun, pelajar Rp 180.000 per tahun, dan keluarga Rp 750.000 per tahun. Untuk tiket masuk biasa (tanpa keanggotaan) dihargai Rp 50.000 untuk orang dewasa, Rp 40.000 untuk lansia, dan Rp 30.000 untuk anak-anak.
Museum MACAN terletak di Jalan Panjang Nomor 5, Jakarta Barat. Museum ini buka dari Hari Selasa-Minggu, dengan jam operasional mulai pukul 10.00-19.00 WIB. Tutup di hari Senin dan libur nasional.
Untuk pameran pembuka Museum MACAN menampilkan pameran bertajuk ART TURNS. WORLD TURNS. (SENI BERUBAH. DUNIA BERUBAH.) dan menampilkan 90 karya seni dari 800 koleksi Haryanto Adikoesomo.
Lukisan karya maestro Indonesia dan dunia seperti Raden Saleh, S Sudjojono, Andy Warhol, Cai Guo Qiang, Wang Guangyi dan masih banyak lainnya dapat dinikmati di pameran pertama Museum MACAN.
Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul Besok, Museum MACAN nan Instagramable Dibuka untuk Umum.