Sepuluh ekor paus sperma (Physeter macrocephalus) terdampar di Pantai Ujung Kareung, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Senin (13/11/2017) pagi.
Sejauh ini, proses evakuasi dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk petugas dari Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Aceh, SAR, lembaga konservasi non pemerintah seperti WWF-Indonesia dan Wildlife Conservation Society, serta masyarakat setempat.
Informasi terbaru dari Whale Stranding Indonesia (WSI) menyebutkan, seekor paus akhirnya tewas. Pihak terkait kini sedang mengupayakan agar nekropsi bisa segera dilakukan.
Penyebab terdamparnya paus-paus ini belum dapat dipastikan. Akan tetapi, ada beberapa hal yang diduga sebagai penyebabnya.
“Ada peningkatan Angin matahari dari lubang koronal yang menghadap ke bumi, dan terdapat kondisi geomagnetik aktif di kutub bumi, bersamaan dengan terdamparnya 10 paus sperma. [Kami] Tidak mengklaim apapun. [Kami] juga akan mencoba melihat data kapal,” tulis Whale Stranding Indonesia dalam laman Facebook resminya.
Kemungkinan lain, penyebab para paus tersebut terdampar ialah gempa bumi ringan berkekuatan 3 SR di Aceh siang ini pukul 12:49:46 waktu setempat. BMKG menyebutkan, lokasinya sekitar 6 km barat daya Bireun Aceh, kedalaman episentrum 11 km.
WSI juga mengingatkan kepada para masyarakat dan petugas agar tidak menggunakan tali apa pun untuk menarik hewan secara langsung dalam upaya penyelamatan.
“Mohon diingat bahwa kita tidak bisa menggunakan tali untuk menarik hewan secara langsung, karena akan melukai hewan. Tali hanya bisa digunakan untuk menarik terpal atau alas yang digunakan untuk memindahkan hewan.”
Saksikan proses penyelamatan paus dalam video aerial oleh WWF-Indonesia berikut ini.
The LIVE stranding of 10 sperm whales in Aceh. Video credit WWF Indonesia @WWF_ID @WWF via Dwi Suprapti. pic.twitter.com/YgiW9pN3AD
— Strandings Indonesia (@stranding_ID) November 13, 2017