Benteng Turki Kuno Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Dasar Danau Van

By , Sabtu, 18 November 2017 | 10:00 WIB

Dari permukaan, Danau Van Turki tampak seperti badan air lainnya. Danau terbesar di Turki itu terletak di wilayah timur jauh negara tersebut, dekat Iran. Danau Van memiliki air berwarna biru mencolok dan menjadi daya tarik wisata, memberi keuntungan pada kota dan penduduknya.

Namun, di bawah permukaan yang tampak tenang itu, tersembunyi sebuah kota lain yang hampir tak terlihat selama ribuan tahun.

Ketika sedang menyelam untuk menjelajahi danau, para arkeolog dari Van Yüzüncü Yil University dan tim penyelam independen menemukan sebuah benteng bawah air.

(Baca juga: Arkeolog Temukan Terowongan Rahasia di Bawah Kuil Suku Maya Kuno)

Dalam wawancara dengan saluran berita Turki Andalou Agency, kepala tim penyelam Tahsin Ceylan menceritakan bahwa arkeolog yang akrab dengan wilayah tersebut mengatakan bahwa mereka menemukan sesuatu di dalam air.

Berdasarkan rumor lokal yang menyebutkan bahwa terdapat reruntuhan kuno di bawah danau itu, tim melakukan penelitian mereka.

Video yang direkam oleh Ceylan menampilkan sekelompok arkeolog bawah air yang menyelami danau berwarna biru. Batu-batu besar bertumpuk seperti dinding bata yang menjulang dari dasar danau. Struktur benteng yang tersisa cukup beragam, mulai dari tumpukan batu renggang hingga dinding persegi nan halus.

(Baca juga: Jasad Beku Singa Gua Ditemukan, Bisakah Ilmuwan Membangkitkan Mereka dari Kepunahan?)

Berdasarkan penilaian visual, tim memperkirakan sisa benteng tersebut berusia 3.000 tahun. Artinya, mereka mungkin dibangun oleh peradaban Urartu selama Zaman Besi di kawasan ini.

Urartu merupakan bangsa kuno yang hidup di tempat-tempat yang saat ini dikenal sebagai Turki, Armenia, dan Iran.

Menurut Department of Near Eastern Art, Danau Van merupakan pusat peradaban masyarakat kuno. Sebuah prasasti batu, catatan bangsa Urartu tertua yang terdokumentasi, bisa ditemukan di Van.

(Baca juga: Karya Seni Berusia Ribuan Tahun Ditemukan Pada Batu Permata Seukuran Ibu Jari)

Para arkeolog meyakini bahwa kenaikan permukaan danau menenggelamkan bagian kota dari waktu ke waktu. Sisa-sisa desa besar dari periode ini juga bisa ditemukan di tepian danau, di atas permukaan danau saat ini.

Para arkeolog dan penyelam berencana untuk melanjutkan penjelajahan ke danau guna mempelajari lebih lanjut tentang sisa-sisa benteng kuno tersebut.