Para Peneliti Menyarankan Kita Untuk Menutup Telinga Saat Menggunakan Transportasi Umum

By , Sabtu, 25 November 2017 | 12:00 WIB

Para peneliti menyarankan kita untuk menggunakan pelindung telinga saat bepergian menggunakan bus atau kereta. Berdasarkan studi yang dipublikasikan pada Journal of Otolaryngology, paparan suara bising dari transportasi umum bisa membuat kita kehilangan pendengaran. Oleh karena itu, perlu material dan peralatan penutup telinga yang bisa meredam suara bising dan menciptakan suasana tenang.

"Studi ini adalah yang pertama menghitung jumlah kebisingan yang didapat seseorang dalam perjalanan sehari-hari mereka, terutama pada Toronto Transit System," kata dr. Vincent Lin, dari University of Toronto, Canada. "Saat ini, kami mulai mengerti bahwa paparan kebisingan yang berlebihan menyebabkan patologi sistemik yang signifikan seperti depresi, kecemasan, penyakit kronis dan peningkatan risiko kecelakaan," paparnya.

(Baca juga: Studi: Bisingnya Jalan Raya Pengaruhi Berat Badan)

Dr. Vincent menambahkan, upaya untuk mengurangi paparan kebisingan ini bertujuan untuk mencegah masalah kesehatan di masa depan. Enviromental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat, mengatakan, paparan terhadap suara 114 dBA selama lebih dari empat detik, 117 dBA lebih dari dua detik dan 120 dBA lebih dari 20 detik bisa meningkatkan risiko seseorang kehilangan pendengarannya.

Diketahui, tingkat kebisingan pada transportasi publik maupun pribadi melebihi batas yang direkomendasikan EPA. Untuk mengukurnya, para peneliti menggunakan dosimeter kebisingan yang mereka letakkan pada kerah baju -- sekitar dua inci dari telinga. Secara total, ada 210 pengukuran, membandingkan suara bising dari kereta bawah tanah, bus, mobil di jalan raya yang diambil selama menyetir, bersepeda dan berjalan kaki. Mereka mengukur dari dalam dan luar kendaraan pribadi maupun umum.

(Baca juga: Bisingnya Kota Bisa Hilangkan Indera Pendengaran)

Para peneliti menemukan bahwa, 19,9 persen suara terbising yang berasal dari kereta bawah tanah lebih dari 114 dBA. Sementara, 20 persen suara terkeras dari dalam trem, lebih dari 120 dBA. Sekitar 85 persen pengukuran kebisingan dari platform bus melebihi 114 dBA, dan 54 persennya lebih besar dari 120 dBA. Semua suara bising yang diambil ketika mengendarai sepeda melampaui 117 dBA.

Para peneliti mengatakan, penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menginvestigasi faktor lainnya yang berkontribusi pada paparan kebisingan -- seperti pemutar musik dan lamanya waktu transit.