Sekelompok ahli forensik menyatakan, penyair asal Cile, Pablo Neruda, tidak meninggal karena kanker prostat seperti yang selama ini tertulis di surat kematiannya. Penemuan ini menimbulkan dugaan bahwa Neruda sebenarnya mati dibunuh.
Pablo Neruda meninggal dunia di Santiago pada September 1973, saat ia berusia 69 tahun. Kematiannya hanya berselang dua minggu setelah kudeta militer menggulingkan pemerintah sayap kiri Cile, Salvador Allende. Neruda yang juga merupakan politisi dan diplomat, adalah pendukung Salvador selama beberapa tahun.
(Baca juga: DNA ini Mungkin Pecahkan Misteri Wabah Besar London)
Dalam surat kematiannya, tertulis bahwa penyebab utama Neruda meninggal dunia adalah kaceksia (penurunan berat badan, massa otot dan rasa lelah ekstrim yang terkait dengan penyakit serius seperti kanker).
Niels Morling, ahli forensik di University of Copenhagen, membantah jika Neruda meninggal karena kaceksia. "Neruda mengidap obesitas yang memerlukan diet. Ini sangat berkebalikan dengan kaceksia," katanya.
Pada 2011, supir Neruda mengatakan bahwa penerima Nobel itu meninggal karena dibunuh. Beberapa jam sebelum kematian, Neruda melapor pada supirnya bahwa perutnya disuntikkan cairan kimia yang mencurigakan.
Sampel jasad Neruda pun dianalisis oleh para peneliti di laboratorium Morling, Denmark dan Ancient DNA Center di Mcmaster University, Kanada. Mereka menemukan adanya bakteri berbahaya di gigi geraham Neruda. Debi Poinar, peneliti senior di McMaster University mengatakan, ia dan timnya akan berusaha menginvestigasi asal bakteri ini.
"Bakteri mudah ditemukan di mana-mana. Salah satu tantangan terbesar dalam kasus ini adalah menentukan apakah bakteri yang ditemukan pada sisa jasad berasal dari tubuh Neruda sendiri, lingkungan sekitarnya atau bahkan kontaminasi laboratorium," papar Poinar. Ia juga menekankan bahwa pada proses penguburan, gigi mudah menyerap mikroba dari tanah.
(Baca juga: Teknologi CT Scan Ungkap Kehidupan Mumi Wanita Misterius)
Baik Morling dan Poinar mengatakan, proses membongkar misteri kematian Neruda ini tidak akan mudah. Namun, Morling mengakui jika kasus ini memang mencurigakan. Selain bakteri berbahaya, Morling juga menemukan beberapa kelalaian medis yang tidak sesuai dengan standar kesehatan.
Setelah mengumumkan penemuan tersebut pada Oktober 2017 lalu, mereka diminta untuk melanjutkan penelitian hingga tahun depan untuk membuktikan apakah Neruda benar-benar meninggal karena dibunuh.