Pria Ini Gagal Luncurkan Roket Untuk Membuktikan Bumi itu Datar

By , Kamis, 30 November 2017 | 10:00 WIB

Rencananya sudah diatur dengan baik. Mike Hughes sudah memilih lokasi peluncuran, merakit roket bertenaga uap, serta menjadwalkan peluncuran pada Sabtu (26/11) lalu. Tinggal satu langkah lagi, dan ia yakin bisa membuktikan bahwa bumi itu datar. Namun, ada dua masalah yang menghalanginya.

Kurang tiga hari dari waktu peluncuran roket, supir limusin dari California ini mendapat kabar bahwa ia tidak mendapat izin yang diperlukan untuk ekspedisinya. "Bencana" yang lebih besar terjadi saat Hughes berangkat ke kota hantu yang dipilih sebagai lokasi peluncuran. "Saat kami sudah siap untuk pergi, peluncur roketnya rusak," kata Hughes melalui Youtube-nya.

Pria berusia 61 tahun ini, menarik perhatian masyarakat dunia setelah ia menyatakan keinginannya untuk meluncurkan roketnya sendiri demi membuktikan kebenaran bumi datar. Tak sedikit juga yang mengejek rencana Hughes.

(Baca juga: Lelaki Ini Luncurkan Roket Buatannya Sendiri Untuk Buktikan Kebenaran Bumi Datar)

Ia sendiri sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun dan uang sebanyak 20 ribu dollar AS untuk membuat kendaraan luar angkasa. Rencana awalnya, roket tersebut akan take off dari Amboy, sebuah kota hantu di Gurun Mojave. Ini adalah uji coba untuk melihat kemampuan terbang roket setinggi 1.800 kaki dengan kecepatan hingga 500mph.

"Ide ini memang menyeramkan. Namun, saya senang melakukan hal luar biasa yang tidak bisa dilakukan orang lain. Dalam sejarah manusia, belum ada yang orang yang menaiki roket buatannya sendiri," papar pria yang  pernah menerima Guiness World of Record pada 2002 ini.

Tujuan utama Hughes dari peluncuran ini adalah ingin menempatkan dirinya jauh bermil-mil di atas Bumi. Hughes berharap bisa memotret bentuk cakram bumi yang dihuni seluruh manusia. "Ini akan menutup semua alasan bahwa bumi itu bulat," katanya.

(Baca juga: Bumi Terlihat Datar, Tapi Sebenarnya Tidak)

Meskipun tidak sesuai dengan rencana awalnya, Hughes mengaku tidak merasa terganggu dengan kegagalan ini. Kepada Washington Post, ia mengatakan akan menunda peluncuran selama beberapa waktu.

"Kami meminta semua orang agar tetap menantikannya," kata Hughes. Ia sendiri telah membuat akun Youtube. Di sana, Hughes akan memberikan kabar terbaru mengenai rencana peluncurannya.