Jaga Ekosistem Terumbu Karang, Operasi Gabungan Penyelam Diterjunkan

By , Selasa, 29 November 2016 | 07:05 WIB

Balai Taman Nasional Taka Bonerate/Seksi Pengelolaan wilayah II Jinato bersama Polres Kepulauan Selayar/Kepolisian Sektor Taka Bonerate, Kodim 1415 Kepulauan Selayar dan Pos TNI Angkatan Laut kembali melaksanakan Operasi Pengawasan dan Pengamanan Perairan Gabungan. Kegiatan operasi ini dilakukan dengan cara menyisir kawasan Taman Nasional Taka Bonerate di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, pada 28 November - 2 Desember.

Operasi gabungan yang dilakukan secara berkala tersebut bertujuan untuk menjaga dan meminimalkan kerusakan ekosistem terumbu karang dan biota laut lainnya melalui upaya pengawasan dan pengamanan serta penegakan hukum. 

Meskipun cuaca ekstrem yang boleh jadi merupakan dampak dari siklon badai Dahlia, tak menyurutkan semangat tim untuk tetap terjun ke lapangan.

Tidak seperti operasi sebelumnya, kali ini tim melakukan penyelaman dengan target utama nelayan pengguna alat tangkap bubu. Penggunaan alat tangkap ini tergolong tidak ramah lingkungan karena menggunakan pemberat berupa batu karang yang dapat merusak ekosistem karang yang merupakan  habitat biota laut lainnya.

Nelayan yang kedapatan menggunakan bubu, alat tangkap yang tak ramah lingkungan di kawasan perairan Taman Nasional Taka Bonerate diberikan pembinaan oleh pengelola kawasan konservasi dan aparat terkait. Dalam kegiatan pembinaan, Kepala Desa Jinato (berbaju biru dan berkopiah) turut menyaksikan upaya penyadartahuan itu. (Asri/Taman Nasional Taka Bonerate)

Bubu, alat tangkap ikan yang tak ramah lingkungan ini berhasil diamankan oleh operasi bersama Balai Taman Nasional Taka Bonerate di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. (Asri/Taman Nasional Taka Bonerate)

"Bayangkan kalau setiap bubu menggunakan batu karang hidup untuk menindis bubunya, berapa karang yang dirusak," ucap M. Baso Kanit Reserse Polsek Taka Bonerate saat dimintai keterangan perihal diamankannya dua nelayan bubu tersebut.

Lebih lanjut dikatakan, "Dua nelayan yang kami dapati masih dalam tahap pembinaan dan diberi tugas mensosilisasikan hal ini dan jika ditemujan kembali oleh aparat, akan kami tindak tegas." 

Dengan dilaksanakannya patroli gabungan secara berkala diharapkan kegiatan-kegiatan ilegal di kawasan TN Taka Bonerate dapat diantisipasi dan diminimalisir, sehingga tingkat kerusakan terumbu karang dapat ditekan.

Pada akhirnya diharapkan dengan ekosistem terumbu karang yang terjaga, sumber daya perikanan akan terus dapat menopang kehidupan dan kesejahteraan masyarakat nelayan melalui penangkapan ikan dan pemanfaatan jasa lingkungan untuk aktifitas wisata bahari.

Perlu diketahui pula bahwa kawasan Taman Nasional Taka Bonerate didiami oleh lebih dari 7.200 jiwa yang berasal dari 6 desa (Latondu, Rajuni, Tarupa, Jinato, Pasitallu Raya dan Tambuna) yang sebahagian besar kehidupannya sangat tergantung dari mata pencaharian sebagai nelayan.

Pulau Rajuni Kecil di Taman Nasional Taka Bonerate, Kepulauan Selayar. Di pulau ini, kita dapat menjumpai dua komunitas suku, yaitu Bajo dan Bugis. Sebagai batas wilayah komunitas, terdapat masjid cantik yang ada di tengah seperti tampak dalam foto. (Asri)

Kawasan ini juga berperan penting sebagai tempat pemijahan berbagai jenis ikan yang penting guna menjamin keberlanjutan sumber daya perikanan, termasuk Laut Flores dan Selat Makassar.