Hewan darat tercepat di dunia sulit ditangkap di kamera, tapi para fotografer ini berhasil menjepret kucing besar yang sedang beraksi.
Predator bertubuh ringan ini diciptakan untuk berlari. Citah bisa bergerak dari posisi diam (kecepatan 0) sampai 97 km/jam hanya dalam waktu tiga detik. Tak seperti kucing besar lainnya, pola tutul-tutul pada kulit citah menjadi penyamaran sempurna yang memungkinkan mereka berburu di siang hari.
(Baca juga: Langka, Kucing Pasir di Gurun Sahara Maroko Terekam dalam Video)
Citah juga memiliki tulang belakang yang panjang dan fleksibel serta rongga hidung besar yang membantu mereka pulih setelah ledakan kecepatan. Saat berburu, kepala kucing besar itu tetap stabil, sehingga pandangan mereka bisa tetap terfokus pada mangsa meski sedang berlari kencang.
Malangnya, predator cepat ini kian berlomba menuju kepunahan. Dalam daftar spesies terancam IUCN, citah dikategorikan sebagai satwa "rentan".
Hanya ada sekitar 7.100 cheetah yang tersisa di alam liar di enam negara Afrika dan Iran, di mana beberapa subspesies Asia masih hidup. Aktivitas manusia telah mendesak mereka keluar hingga 91 persen dari wilayah historis mereka, yang dulunya mencakup petak-petak besar di Afrika dan Asia.
(Baca juga: Citah Berada di Ambang Kepunahan)
Orang-orang kadang membunuh citah karena dianggap sebagai ancaman bagi ternak. Kucing besar ini pun kerap kali tewas tertabrak kendaraan dan diburu untuk diambil bagian-bagian tubuhnya. Bersama dengan mangsanya, seperti antelop dan kelinci, predator teratas ini kadang juga dibunuh sebagai daging semak, atau daging satwa liar.