Mengenal Planet Pengembara, Planet Yatim Piatu Tanpa Bintang Induk

By , Selasa, 12 Desember 2017 | 16:00 WIB

Planet pengembara sama seperti planet-planet lainnya yang sudah kita kenal baik di Tata Surya maupun di bintang lain. Proses pembentukannya pun serupa karena memang ia terlahir sebagai planet dengan proses yang sama dengan planet lainnya. Dan ia juga berrotasi sama seperti planet lainnya.

Perbedaannya, seperti nama yang ia sandang, planet pengembara atau planet nomad atau planet mengambang bebas atau juga ada yang menyebut planet yatim piatu merupakan planet yang hidup sendirian.

Sama halnya dengan anak yatim piatu yang tak lagi memiliki orang tua, planet pengembara juga tak punya bintang induk dimana ia bisa mengorbit dan berinteraksi secara gravitasi. Disebut nomad atau juga pengembara karena planet-planet tanpa bintang induk mengembara di alam semesta seperti halnya para pengembara di Bumi yang selalu hidup berpindah-pindah dan tak punya rumah yang tetap. Bagi planet, rumahnya adalah sistem keplanetan dengan bintang sebagai pusatnya atau kita sebut bintang induknya. Ketika planet tak lagi mengitari bintang, maka ia akan bergerak sendirian di angkasa menjadi planet pengembara atau planet nomad atau bisa juga kita sebut planet pengelana.

(Baca juga: 55 Cancri e, Planet Bumi-Super dengan Atmosfer Mirip Bumi)

Ia akan mengembara di angkasa sampai suatu ketika ia bertemu dengan bintang lain yang bisa menjadi rumah baru baginya. Tapi kalau tidak ada pertemuan dengan sistem keplanetan lain atau dengan bintang yang bisa menangkap planet tersebut masuk dalam pengaruh gravitasinya, maka si planet akan terus berkelana di angkasa.

Jika dalam perjalanannya, planet pengembara bertemu bintang lain yang menariknya masuk ke dalam sistem si bintang, maka ia akan mengorbit bintang baru tersebut. Jika di bintang baru itu ternyata ada planet lain yang memang sudha mengorbit bintang, maka bisa saja planet pengelana akan langsung diterima dan mengorbit tanpa masalah atau bisa juga ketika ia mengorbit si bintang ia akan berpapasan dekat atau bahkan bertabrakan dengan planet lain yang ada disana. Semua bergantung pada orbit dari planet pengelana tersebut di bintang yang baru dan juga orbit planet-planet yang sudah menetap lebih dahulu di bintang tersebut.

Keberadaan planet pengembara sebenarnya sudah diprediksi keberadaannya sejak lama, bahkan diduga jumlahnya 2 kali jumlah bintang. Artinya planet pengelana bukanlah kasus unik di alam semesta. Ia sama seperti planet lain yang ditemukan di bintang-bintang.

(Baca juga: Kisah Bintang Pengembara, Mengarungi Alam Semesta Tanpa Galaksi)

Tapi untuk bisa menemukan planet seperti ini tidaklah mudah. Planet tidak memiliki cahaya sendiri dan jika si planet sudah terlepas dari bintang induknya, maka ia akan menjadi obyek dingin yang berada sendirian di tengah kegelapan. Sementara, untuk bisa mengetahui keberadaan sebuah obyek, pengamat hanya bisa mengetahuinya dari cahaya yang diterima dalam berbagai panjang gelombang. Hal inilah yang menyulitkan para astronom untuk bisa menemukan planet pengelana. Sampai saat ini, tercatat sudah ditemukan sekitar 12 obyek yang diperkirakan sebagai planet pengelana. Akan tetapi sebagian diantaranya diduga merupakan bintang katai coklat yakni obyek yang gagal jadi bintang. Bintang katai coklat juga merupakan bintang dingin karena tak mampu memicu terjadinya pembakaran di dalam dirinya untuk bisa jadi bintang seutuhnya. Karena itu massa terkecil sebuah obyek untuk bisa disebut planet memiliki massa kurang dari 13 massa Jupiter.

Asal Usul Planet Pengembara

Proses terbentuknya sebuah sistem keplanetan itu tidaklah mulus melainkan penuh dengan kekerasan. Partikel-partikel yang ada saling bertabrakan kemudian bergabung membentuk planet-planet yang akan mengitari sang bintang.  Pada proses pembentukan planet sampai sistem itu stabil, papasan dekat atau bahkan tabrakan antara planet-planet yang baru terbentuk umum terjadi. Ketika planet saling bertabrakan atau berpapasan sangat dekat, maka bisa saja planet itu hancur atau ia justru terlontar keluar dari sistem.

(Baca juga: Kisah Planet yang Ditendang Keluar Sistem Planetnya)

Sebuah planet bisa terlontar keluar dari sistem karena gangguan gravitasi yang terjadi saat berpapasan dengan planet atau bintang lain. Tanpa bintang yang harus dikitari, planet-planet ini akan bergerak di dalam galaksi seperti halnya yang dilakukan matahari dan bintang-bintang lain dalam orbit yang stabil mengitari pusat galaksi. Jadi jika ada benda langit dengan massa kurang dari 13 massa Jupiter maka ia bisa digolongkan sebagai sebuah planet pengembara.

Sumber asli artikel ini dari langitselatan.com. Baca artikel sumber