Ingin Tahu Pengalaman Berjumpa Anak Badak Sumatra di Alam Liar?

By , Jumat, 8 Desember 2017 | 14:05 WIB

Hari itu menjadi hari yang paling istimewa. Setelah puluhan hari bahkan puluhan tahun menjelajah hutan,  tim Patroli Pengamanan Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser ini dikagetkan dengan kemunculan sosok mungil yang tiba-tiba keluar dari balik rerumputan.  

Sungguh menggemaskan, seekor bayi badak sumatra menampakkan diri di hadapan kami.  Ia berteriak seakan memanggil dan mencari ibunya.  

Antara kaget, haru dan bahagia,  tim pun spontan mendokumentasikan momen bersejarah tersebut. 

"Gemeteran saya merekam kejadian ini," ujar salah seorang anggota tim. 

Perjumpaan dengan bayi hewan langka ini secara langsung di hutan (bukan melalui kamera trap) merupakan momen yang bersejarah bagi petugas BBTNGL dan Forum Konservasi Leuser (FKL), khususnya tim smart patrol yang berasal dari kedua lembaga tersebut.

Tim patroli Taman Nasional Way Kambas Lampung menemukan bayi badak sumatra saat berendam di tepian sungai. (Eni Muslihah/Kompas.com)

Tim Smart Patrol yang beranggotakan empat orang  itu dapat berjumpa langsung dengan bayi badak sumatra. "Kami senang, bangga dan terharu dapat langsung berjumpa dengan salah satu harta kekayaan bangsa Indonesia di hutan Aceh. Seolah-olah mereka (badak sumatra) ingin berterima kasih dan percaya kami selalu melindungi mereka,"  ujar ketua tim. 

Perjumpaan anak badak sumatra telah memberikan harapan keberlangsungan satwa langka ini di kawasan TNGL. Ini bisa menjadi bukti bahwa TN Gunung Leuser rumah idaman bagi hewan spesies kunci yang hampir punah ini. 

Badak sumatra berkubang di hutan Suaka Rhino Sumatra, Taman Nasional Way Kambas. (Marcellus Adi CTR)
 

Badak sumatra merupakan spesies langka dari famili Rhinocerotidae, dan termasuk salah satu dari lima spesies badak yang masih ada.

Badak Sumatera memiliki sifat penyendiri, dengan keunikannya tersebut maka sulit bagi kita untuk berjumpa langsung di alam liar.

Rudi Putra berusaha menutup perkebunan kepala sawit ilegal di hutan tempat tinggal badak. (BBC Indonesia)

Karyadi dari Balai Besar menegaskan, "Tantangan pengelolaan Badak Sumatera di TNGL adalah upaya peningkatan populasi karena ancaman terhadap keberlangsungan badak sumatra makin tinggi seperti perburuan satwa liar, illegal logging dan perambahan." 

Saatnya menyadari bahwa kita adalah bagian dari sebuah ekosistem. Alangkah mulianya jika kita bisa menjadi bagian yang menjaga alam ini dan tetap ada sebagai sahabat.