Pendakian ke Gunung Semeru ditutup total mulai 1 Januari 2018. Penutupan tersebut tertuang dalam surat pengumuman Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), nomor PG.4/T.B/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/12/2017.
Penutupan pendakian tersebut diambil untuk pemulihan ekosistem di sepanjang jalur pendakian. Pihak TNBTS juga beralasan demi menjaga dan memelihara keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.
(Baca juga: Gunung Prau "Istirahat", Pendakian Ditutup Mulai Januari 2018
Humas Balai Besar TNBTS, Sarif Hidayat mengungkapkan ada beberapa alasan yang menyebabkan ditutupnya semua jalur pendakian ke Gunung Semeru. Antara lain melihat intesitas curah hujan yang tinggi hingga beberapa bulan ke depan, dilihat tidak baik dari segi keselamatan.
"Lalu untuk recovery (pemulihan) ekosistem jalur pendakian. Mengingat setelah sembilan bulan kawasan tersebut dikunjungi pendaki yang relatif tidak sedikit, sehingga untuk mengembalikan ekosistem kawasan secara alami kita tutup kawasan tersebut," ujarnya saat dihubungi KompasTravel, Selasa (19/12/2017).
Selain itu juga pihak TNBTS ingin melakukan perbaikan, dan pemeliharaan sarana prasarana di jalur pendakian, demi kenyamanan pendaki.
Adapun tindakan ini memang dilakukan setiap tahunnya. Namun, lama waktu penutupan, tergantung banyaknya atau besarnya pemulihan yang dilakukan.
(Baca juga: Sampah di Gunung dan Taman Nasional Indonesia Kian Mengkhawatirkan
Untuk waktu berakhirnya penutupan tersebut, pihak TNBTS belum bia memastikan, karena perlu tinjauan lebih lanjut secara berkala. Syarif Hidayat mengatakan, mungkin minimal tiga bulan, atau lebih.
"Bisa minimal tiga bulan atau jika ada pertimbangan lain bisa lebih dari itu. Jadi untuk penutupan sampai kapannya kita liat perkembangan di lapangan," pungkasnya.
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com. Baca