Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan atau PROPER merupakan program pemerintah kepada perusahaan mengenai kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 3 Tahun 2014 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER-LH).
Program PROPER adalah salah satu program unggulan KLHK yang dikembangkan sejak 2002 dengan tujuan mendorong tingkat ketaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan mendorong inovasi dalam pengelolaan sumber daya alam dan pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi.
Tahun ini, enam unit bisnis PT Pertamina EP masuk kandidat peraih PROPER Emas, yaitu PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field, PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field, PT Pertamina EP Asset 1 Jambi Field, dan PT Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field. Dari seluruh lapangan, dua dinyatakan berhasil meraih kategori PROPER Emas, yaitu Pertamina EP Asset 1 Rantau Field dan Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field.
“Bagi Rantau Field, raihan Proper Emas tahun ini merupakan ketiga kalinya secara berturut turut, sedangkan Tarakan Field yang pertama,” jelas Nanang.
Keberhasilan Rantau Field mempertahankan PROPER Emas karena unit usaha Pertamina EP tersebut menerapkan berbagai program tanggungjawab sosial dan lingkungan yang dicanangkan secara konsisten. Hal itu ditunjukkan lewat pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan perekonomian warga sekitar wilayah operasi Rantau Field, antara lain pembinaan budidaya ikan lele, anyaman tepas, budidaya rumput laut, dan budidaya tanaman hidroponik, juga penerapan tanggjungjawab lingkungan.
Bekerja sama dengan Yayasan Satu Cita Lestari Indonesia (YSCI) dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam Aceh, Pertamina Rantau Field juga mengimplementasikan tanggungjawab dalam lingkungan dengan melakukan konservasi tuntong laut (Batagur borneonensis).
Kerjasama ini dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti kegiatan sosialisasi, patroli penyelamatan tuntong dan telurnya, survei habitat, penyediaan dokter hewan, dan beberapa kegiatan lain, ungkap Richard Muthalib, Pertamina EP Asset 1 Rantau Field Manager.
“Upaya pelestarian spesies tuntong laut yang memiliki status sangat terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah IUCN beserta ekosistemnya merupakan tanggung jawab dan kewajiban bersama pemerintah, swasta, dan masyarakat,” katanya.
Tak hanya Rantau Field, Tarakan Field pun mendapatkan kesempatan yang sama dengan beberapa program andalan dan ketekunan dalam meningkatkan kemandirian masyarakatnya. Selain menjalankan program untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti pengelolaan rumput laut dan bank sampah, program Sekolah Tapal Batas menjadi program unggulan.
Sekolah yang didirikan oleh Ibu Suraidah (64) empat tahun silam ini fokus pada pemberantaan buta aksara, pemberian pendidikan bagi anak tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia, dan pendidikan pemberdayaan usaha mandiri bagi masyarakat Sebatik. Adhi Herusakti S, Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field Manager mengatakan bahwa Ibu Suraidah adalah seorang local hero dalam bidang pendidikan di Kalimantan Utara, di mana lokasi sekolah ini juga termasuk kategori 3T: terluar, terdepan, dan tertinggal.
Keberadaan Sekolah Tapal Batas Sebatik Tengah juga mendapat pujian dari Anggota Dewan PROPER sekaligus Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Karliansyah. Karliansyah mengatakan peran sekolah ini sangat strategis dalam membantu mencerdaskan anak-anak Indonesia yang berada di wilayah perbatasan. Apalagi sekolah ini mendapat dukungan dari Pertamina EP. Sanjungan ini disampaikan Karliansyah saat mengunjungi Sekolah Tapal Batas Sebatik pada 23 November 2017,
“Sulit membayangkan ada orang di tempat seperti ini. Beliau adalah extraordinary person, orang yang di luar dari kebanyakan orang,” tutup Karliansyah.
Selamat untuk PT Pertamina EP atas perolehan 2 PROPER Emas!