Padang Pasir Utah, Kawasan Paling Mirip Planet Mars

By , Jumat, 29 Desember 2017 | 13:00 WIB

Bagi yang berminat untuk berada di Planet Mars, tanpa harus terbang ke sana, kini ada empat lokasi di bumi yang sangat mirip dengan keadaan di Planet merah itu. Keempat lokasi itu terdapat di Amerika, Australia, Islandia dan kawasan Kutub Utara.

Kawasan yang terdapat di negara bagian Utah ini seringkali digambarkan mirip dengan keadaan di Planet Mars, dimana terdapat banyak bukit yang disela lembah-lembah yang berkelok-kelok, sungai-sungai yang kering, langit cerah, dan iklim yang panas tapi kering.

Tempat itu terletak empat jam berkendaraan mobil dari kota Salt Lake City, dimana para pakar telah membangun sebuah stasiun riset. Terdapat enam bangunan, sebuah rumah tempat tinggal, laboratorium, rumah kaca, dua observatorium dan banyak panel sinar surya, yang keseluruhannya meniru keadaan dan lingkungan alam yang terdapat di planet Mars.

(Baca juga: Muncul Mendadak, Pulau Baru di Pasifik Diduga Simpan Petunjuk Tentang Mars)

“Kami punya dua macam pakaian antariksa, yang disebut simulator. Dengan mengenakan pakaian ini kita akan merasa seolah-olah berada di Mars. Kami mengenakan pakaian ini untuk tugas sehari-hari. Kemudian ada pakaian antariksa untuk digunakan diluar, untuk menjelajah permukaan Planet Mars,” kata Dr. Shannon Rupert, kepala proyek penelitian ini.

Anastasia Stepanova, warga Russia pernah ikut dalam program ini. Dia terpilih dari 200 calon untuk mengisi enam lowongan di proyek Utah itu. Ia bertanggung-jawab untuk keselamatan dan kesehatan anggota timnya dan melakukan riset psikologis untuk Akademi Ilmiah Russia.

“Kami mengadakan sejumlah studi geologi dan mikrobiologi. Kami mengenakan pakaian antariksa seberat 14 kg selama dua sampai empat jam sehari. Kawan-kawan yang lain menyiapkan makanan, mencuci piring dan kemudian menulis laporan.”

Sebuah terowongan menghubungkan keenam bangunan di proyek itu. Sayur-sayuran ditanam di rumah kaca, termasuk tanaman yang bernama moringa, sejenis tanaman yang paling bergizi di bumi dan bisa tumbuh dalam kondisi lingkungan yang ekstrim.

(Baca juga: Jelajahi Kehidupan di 'Mars' dengan Video Tur National Geographic 360 °)

Tapi bagian paling penting dalam proyek itu adalah manusia yang bertugas disana, kata dr Shannon Rupert.

“Kami tidak bisa mendatangkan semua orang yang dibutuhkan. Karena itu kami harus bisa memilih orang-orang yang akan ikut proyek ini. Mereka harus bisa melakukan berbagai tugas berbeda, supaya mereka nantinya bisa mengirim laporan yang diperlukan kepada tim yang ada di bumi,” kata Dr. Rupert

Kata dr Rupert, program ini diadakan bukan hanya untuk orang-orang yang ingin pergi ke Planet Mars, tapi juga bagi orang-orang yang ingin memperluas cakrawala mereka.

Artikel ini pernah tayang di voaindonesia.com. Baca artikel sumber.