Memanfaatkan Ganggang Laut Sebagai Tenaga Listrik di Wilayah Pedalaman

By , Senin, 15 Januari 2018 | 13:00 WIB

Menurut para ilmuwan dari University of Cambridge, bahan bakar yang berasal dari ganggang laut diketahui lima kali lebih efisien dibanding contoh saat ini. Mereka yakin, suatu saat, ganggang laut juga bisa digunakan untuk menyalurkan listrik ke tempat-tempat terpencil seperti pedalaman Afrika.

Perencanaan terbaru ini memanfaatkan ganggang yang dimodifikasi secara genetik agar mampu membawa muatan listrik secara efisien. Para peneliti menggunakan kemampuan fotosintesis tanaman dan ganggang untuk mengubah sinar matahari menjadi arus listrik.

Bahan bakar berbasis ganggang memang belum seefisien tenaga surya -- yang selama beberapa tahun dianggap sebagai pilihan ramah lingkungan dibanding bahan bakar minyak (BBM).

(Baca juga: Ilmuwan AS Ubah Alga Jadi Minyak Mentah dalam Sejam)

Meskipun begitu, tim ilmuwan dari Cambridge telah mengembangkan terobosan baru – hasilnya dipublikasikan pada jurnal Nature Energy. Mereka memodifikasi beberapa gen ganggang laut sehingga memiliki kinerja yang lebih baik.

Perubahan ini memastikan jumlah muatan listrik yang terbuang selama fotosintesis sangat minim.

“Ini merupakan langkah besar dalam mencari alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Kami yakin penelitian ini bisa mendekatkan tenaga listrik berbasis ganggang menuju implementasi praktis,” kata dr. Paolo Bombelli, salah satu peneliti studi ini.

Menurut ilmuwan, kemampuan ganggang untuk tumbuh dengan kekuatannya sendiri dan hanya sedikit bantuan energi membuat tenaga surya biologis menjadi prospek yang menarik. Ini cocok diterapkan pada wilayah pedalaman yang membutuhkan listrik tanpa perlu membangun infrastruktur.

(Baca juga: Ganggang Coklat Indonesia Mampu Obati Tumor)

“Tenaga surya konvensional biasanya diproduksi di fasilitas khusus, berjauhan dengan lokasi kita yang menggunakannya. Namun, sistem yang sedang kami buat saat ini, cocok diterapkan di daerah terpencil di mana masyarakatnya bisa memproduksi sendiri,” papar Kadi Liis Saar, pemimpin penelitian sekaligus profesor kimia di Cambridge University.

Pedalaman Afrika menjadi salah satu lokasi yang dianggap paling pas untuk menerapkan tenaga listrik berbasis ganggang ini.

Manfaat lain menggunakan ganggang hidup adalah kemampuan alami mereka untuk menyimpan energi. Artinya, mereka juga bisa beroperasi ketika Matahari tidak bersinar.

Desain mereka saat ini masih terbatas di laboratorium. Meskipun begitu, Saar yakin penelitian mereka memiliki peran penting di masa depan. Terutama bagi orang-orang di lokasi terpencil.