Seekor serigala liar ditemukan di Belgia bagian Utara untuk pertama kalinya selama lebih dari satu abad.
Negara ini diketahui sebagai satu-satunya wilayah di Eropa yang tidak pernah dikunjungi oleh serigala. Perburuan dan industrialisasi menjadi penyebab utama lenyapnya serigala dari Eropa Barat sejak awal abad ke-20.
Berdasarkan Konvensi Bern pada 1979, status serigala tidak lagi menjadi musuh manusia, tapi sebagai spesies dilindungi. Serigala menjadi “elemen mendasar dari warisan alam di Eropa”.
(Baca juga: Serigala Belajar Lebih Cermat dari Anjing)
Di beberapa negara, seperti Rumania dan Polandia, yang terdapat banyak serigala, orang-orang beradaptasi dengan serangan hewan buas tersebut terhadap domba. Mereka menganggapnya seperti sebuah kecelakaan – ibarat kawanan domba yang sedang sial dan masuk ke dalam jurang.
Namun, di zona baru kolonisasi serigala -- seperti Prancis serta beberapa wilayah di Italia dan Spanyol – terjadi ketegangan besar antara petani yang tidak senang dengan kemunculan serigala.
Serigala yang ditemukan di Belgia bagian Utara pada awal Januari ini, memiliki pelacak elektronik di lehernya. Diduga ia berasal dari pemukiman di Jerman.
(Baca juga: Populasi Serigala Kembali Ramaikan Jerman)
Menurut salah satu kelompok peduli lingkungan, hewan yang sama juga terlihat di Belanda sekitar Natal lalu.
“Akhir-akhir ini, serigala tinggal di sekitar Beringen dan pangkalan militer Leopoldsburg. Ia telah menempuh jarak 500 kilometer dalam sepuluh hari,” papar kelompok tersebut.
Sebelumnya, pada 2011, kamera tersembunyi berhasil menangkap gambar mirip serigala di wilayah Ardennes, Belgium Selatan. Namun, karena tidak ada jejak DNA dan kemunculan lebih lanjut, hal itu tidak bisa dibuktikan.
Beberapa kelompok pendukung keanekaragaman hayati menyambut baik kabar terbaru serigala yang terdeteksi di Belgia ini. Mereka meminta pemerintah untuk menerapkan strategi yang mendorong kembalinya spesies tersebut ke Belgia secara permanen. Tentunya dengan kompensasi kepada petani yang ternaknya diserang.