Tidur, Obat Terbaik Mengatasi Flu

By , Senin, 29 Januari 2018 | 20:00 WIB

Tidur bisa menjadi senjata terbaik melawan flu. Chris Brantner, ahli kesehatan tidur, menyatakan, tidur sama seperti ‘mengisi baterai’ dan penting untuk mengatasi flu. Namun, sayangnya, banyak orang tidak mendapatkan tidur selama tujuh jam yang direkomendasikan Center for Disease Control and Prevention (CDC).

“Semua orang berbicara tentang mencuci tangan untuk mencegah flu. Saya yakin mereka belum tahu pentingnya tidur tujuh hingga delapan jam,” kata Brantner.

The National Sleep Foundation merekomendasikan tidur sembilan hingga sebelas jam bagi anak-anak berusia enam hingga 13 tahun, delapan hingga 10 jam untuk remaja, dan tujuh hingga sembilan jam untuk orang-orang berusia 18 tahun ke atas.

(Baca juga: Tidurlah Menghadap Kiri untuk Kesehatan yang Lebih Baik)

Brantner mengatakan, mengikuti aturan tersebut sangat penting jika kita ingin mengindari virus influenza. Tidur nyenyak – yang dimulai 35 hingga 45 menit setelah terpejam – adalah saat di mana sistem kekebalan tubuh terbentuk kembali.

Pada masa ini, tubuh meregenerasi jenis sel T tertentu yang bertanggung jawab pada berbagai respons imun untuk mengenali dan membunuh sel yang terinfeksi virus.

Sistem kekebalan tubuh juga mengeluarkan sitokin -- protein yang dibutuhkan ketika orang-orang mengalami infeksi atau inflamasi. Namun, gangguan tidur bisa mengurangi produksinya sehingga melemahkan sistem imun.

“Jika Anda terekspos bakteri sepanjang hari, dan tubuh tidak ‘diisi ulang’, maka kemungkinan akan sakit,” kata Brantner.

(Baca juga: 7 Dampak Negatif Akibat Kurang Tidur)

Studi pada 2012 yang dipublikasikan di jurnal Sleep menemukan fakta bahwa gangguan tidur bisa memiliki dampak yang sama seperti stres. Ini bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat orang-orang sakit. Studi tersebut juga menunjukkan, kurang tidur bisa mengurangi keefektifan vaksin flu.

Oleh sebab itu, jumlah istirahat yang cukup sangat bermanfaat bagi orang yang sedang mengidap flu. Ketika sakit, tubuh akan merespons dengan mendapat tidur yang nyenyak dan bisa secara efektif melawan infeksi.

Beberapa studi mengaitkan kurang tidur dengan peningkatan risiko penyakit kronis. Brantner mengatakan, jika banyak orang mengikuti rekomendasi untuk tidur tujuh sampai delapan jam, masyarakat kita akan menjadi lebih sehat.