Para Ilmuwan Ajarkan Paus Pembunuh Berbicara

By , Kamis, 1 Februari 2018 | 09:00 WIB

Paus pembunuh diajarkan untuk berbicara bahasa manusia menggunakan blowhole atau lubang udaranya.

Wikie, paus pembunuh betina berusia 16 tahun di taman laut Prancis mampu meniru kata-kata yang biasa diucapkan manusia seperti ‘hello’ dan ‘bye bye’. Ia juga bisa berhitung hingga angka tiga.

Suara yang muncul seperti kuak dari burung beo dan peluit melengking. Namun, itu masih bisa dipahami. Paus pembunuh ini juga mampu meniru durasi dan nada bicara yang mirip manusia.

(Baca juga: Satelit Pelacak Penyebab Kematian Paus Pembunuh)

Para peneliti yang memimpin studi ini yakin bahwa percakapan dasar dengan Wikie mungkin untuk dilakukan di masa mendatang. “Ya, itu bisa saja terjadi. Ini telah dilakukan sebelumnya pada burung beo abu-abu dan lumba-lumba yang terkenal menggunakan bahasa isyarat Amerika. Misalnya kalimat seperti ‘bawakan saya benda ini’ atau ‘letakkan benda ini di atas atau di bawah yang lain’,” papar dr. Jose Abramson, dari Complutense de Madrid University.

Penemuan yang dipublikasikan pada jurnal Proceedings of the Royal Society B, memposisikan paus pembunuh sama dengan manusia.

Jika burung mudah meniru perkataan manusia, kemampuan ini sangat langka pada mamalia. Dan juga tidak ada primata yang bisa melakukannya.

Tanda paus pembunuh bisa meniru hewan lain muncul pada studi yang menunjukkan bahwa mereka menggonggong seperti anjing laut dan mampu mengeluarkan suara melengking seperti lumba-lumba.

Wikie diyakini sebagai anggota pertama dalam spesiesnya yang mampu meniru perkataan manusia. Paus orca yang pernah mengikuti studi perilaku sebelumnya, diajarkan untuk menyalin suara dan kata-kata baru dari paus pembunuh lain, anaknya yang berusia tiga tahun, dan manusia.

Wikie ‘berbicara’ saat sebagian tubuhnya terendam dalam air dan blowhole-nya terpapar udara.

Pada setiap percobaan, paus pembunuh ini diberikan sinyal ‘lakukan hal tersebut’ oleh para peneliti dan tidak dijanjikan hadiah makanan. Rekaman suaranya lalu dinilai oleh pelatih dan peneliti Wikie, beserta pengamat independen lain.

(Baca juga: Rahasia Menu Makanan Paus Omura)

Perangkat lunak pengenal suara juga digunakan untuk menguji seberapa baik ia menirukan suara manusia. “Meskipun subyek tidak membuat tiruan suara yang sempurna, namun kata-katanya maih bisa dikenali oleh para pengamat,” tulis studi tersebut.

Faktanya, Wikie malah lebih sulit meniru suara paus yang tidak familiar dibanding kata-kata manusia. Para peneliti yakin, kemampuan paus untuk menggunakan vokal yang unik, menunjukkan tingkat kecerdasan sosial yang tinggi.

“Pada manusia, aspek pembelajaran budaya dan sosial sangat penting. Kami bisa mengatakan bahwa paus pembunuh memiliki kecerdasan sosial yang sangat maju,” kata dr. Abramson.