Gunung Sinabung Meletus Disertai Suara Gemuruh, Sutopo: Terbesar Selama 2018

By , Senin, 19 Februari 2018 | 19:33 WIB

Senin (19/2/2018), Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara meletus untuk kesekian kalinya. Pada pukul 08.53 WIB, Gunung Sinabung meletupkan abu vulkanik setinggi 5.000 meter dengan warna kelabu.

Fenomena ini disertai dengan munculnya gempa vulkanik selama 607 detik.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan bahwa kejadian ini adalah letusan terbesar Gunung Sinabung selama 2018. Abu vulkanik menyelimuti beberapa daerah di sekitar Gunung Snabung, di antaranya adalah Kecamatan Simpang Empat, Naman Teran, Payung, Tiga Nderket dan Munthe.

Baca juga: Ekspedisi Dunia Tersembunyi Antartika Dimulai

Abu vulkanik membuat lima kecamatan tersebut menjadi gelap dengan jarak pandang sekitar 5 meter. Selain itu, batuan kecil juga jatuh menghujani 5 kecamatan dalam kegelapan ini.

Pasca letusan, PVMBG menaikkan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) dari Orange menjadi Merah. Artinya penerbangan pesawat tidak boleh melintasi sekitar Gunung Sinabung karena berbahaya.

Tidak ada korban jiwa dari letusan Gunung Sinabung. Sebab seluruh daerah berbahaya yang merupakan zona merah telah kosong dari penduduk. Sebagian besar masyarakat telah dievakuasi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Namun pada siang hari pasca letusan, aktivitas masyarakat telah normal kembali. Pulihnya aktivitas masyarakat sekitar dikarenakan bahwa masyarakat sudah terbiasa melihat letusan Gunung Sinabung. PVMBG melaporkan aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih sangat tinggi dengan status Awas.

Sejak pukul 06.00 hingga pukul 12.00 WIB telah terjadi satu kali gempa letusan dengan durasi 607 detik, empat belas kali gempa guguran, lima kali gempa hembusan, satu kali gempa frekuensi rendah dan lima kali gempa vulkanik dalam.

Berdasarkan laporan BPBD Karo, letusan ini tidak menimbulkan korban jiwa dan tidak ada tambahan pengungsi. Pengungsi lama sudah ditempatkan di hunian sementara dan sebagian sudah mendapatkan bantuan sewa rumah dan lahan pertanian dari BNPB.

Walau demikian, masyarakat setempat membutuhkan beberapa hal: masker dan mobil tangki untuk menyemprot abu vulkanik di jalan dan permukiman warga.

Baca juga: Ilmuwan Temukan 'Danau Maut' di Teluk Meksiko

BNPB mengeluarkan himbauan jarak aman terkait letusan Gunung Sinabung dengan jarak terjauh 7 km. Masyarakat yang berada dekat dengan sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga dihimbau untuk selalu waspada terhadap potensi lahar. Walaupun sudah dibendung pada hulu Sungai Laborus, namun kemungkinan jebol tetap ada karena volume air uang meningkat.

(Sumber: BNPB)