Serangkaian Makam Berusia Lebih Dari 2000 Tahun Ditemukan di Mesir

By , Rabu, 28 Februari 2018 | 15:00 WIB

Para arkeolog di Mesir berhasil menemukan komplek makam yang tidak pernah tersentuh selama ribuan tahun.

Berusia lebih dari 2000 tahun, pekuburan tersebut berasal dari akhir periode Firaun dan dinasti Ptolemaic. Setidaknya ada delapan makam yang ditemukan, masing-masing dengan beberapa sarkofagus.

Berlokasi di selatan Kairo, provinsi Minya, kompleks makam bawah tanah yang baru ditemukan ini hanya berjarak enam kilometer dari pekuburan Khmun, Tuna el-Gebel.

(Baca juga: Makam Mesir Kuno Berusia 3.500 Tahun Milik Tukang Emas Akhirnya Dibuka)

Kompleks ini memiliki sejumlah besar poros pemakaman, dan di dalamnya terdapat kuburan keluarga. Butuh waktu beberapa tahun bagi para ilmuwan untuk menyelidikinya.

“Setidaknya kami membutuhkan waktu lima tahun untuk meneliti necropolis ini. Penemuan ini baru permulaan,” kata Khaled el-Enany, Menteri Kepurbakalaan Mesir.

Penggalian dimulai pada akhir tahun lalu, dipimpin oleh Mostafa Waziri, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Kepurbakalaan. Tim tersebut sedang mencari pemakaman divisi ke-15 Mesir Kuno.

Catatan khusus, ada satu makam yang diduga milik pendeta tertinggi Thoth, iblis berkepala dewa kebijaksanaan, keadilan, penulisan, ilmu pengetahuan, sihir, dan penghakiman orang mati. Dari hieroglif di guci canopic, diketahui bahwa pendeta ini diberi julukan “Satu dari Lima Terbaik” – yang biasanya dimiliki oleh pendeta Thoth yang paling senior.

(Baca juga: Menghidupkan Kembali Nebiri, Mumi Mesir Kuno Berusia 3.500 Tahun)

Empat dari guci canopic yang diukir dari alabaster dan dipasang kepala anak-anak dewa Horus juga ditemukan dalam makan. Guci-guci itu masih dalam kondisi baik dan berisi organ mumi pendeta yang diawetkan.

Selain itu, tim peneliti juga menemukan sekitar seribu ushabti – patung pelayan atau pengikut yang ditempatkan di pemakaman Mesir untuk menemani mereka yang sudah meninggal.

Penemuan serangkaian makam ini dianggap sebagai suatu hal yang spektakuler. Kementerian berharap, penemuan kompleks pekuburan yang tanpa henti ini bisa meningkatkan pariwisata Mesir.

“Kami berencana menambahkan wisata arkeologi di Mesir,” ujar el-Enany.