Vitamin D Berpotensi Turunkan Risiko Kanker

By , Kamis, 8 Maret 2018 | 12:30 WIB

Menurut studi terbaru dari Jepang, kadar vitamin D yang tinggi dalam darah berpotensi menurunkan risiko jenis kanker tertentu.

“Penelitian ini mendukung hipotesis bahwa vitamin D memiliki efek perlindungan untuk melawan kanker,” kata para peneliti dalam studi yang dipublikasikan pada jurnal The BMJ.

Vitamin D dibuat oleh kulit sebagai respons terhadap paparan sinar matahari. Dengan mempertahankan kadar kalsium dalam tubuh, vitamin D membantu menjaga kesehatan tulang, gigi, dan otot.

(Baca juga: Tujuh Cara Mengatasi Stres Menurut Psikolog)

Selain itu, ada bukti lain bahwa vitamin ini mampu melawan penyakit kronis. Termasuk kanker.

Karena konsentrasi vitamin D bisa bervariasi menurut etnis dan ras, para peneliti dari sekolah dan institusi kedokteran di Jepang mencoba untuk meneliti potensi penurunan risiko kanker di Asia.

Mereka menganalisis catatan kesehatan 33.736 pria dan wanita berusia 40 hingga 69 tahun.

Di awal studi, para partisipan memberikan informasi rinci mengenai riwayat kesehatan, diet dan gaya hidup mereka. Sampel darah juga diambil untuk mengukur jumlah vitamin D. Peneliti tidak menjelaskan dengan spesifik apakah partisipan pernah menggunakan suplemen vitamin D atau tidak.

Selanjutnya, partisipan dibagi menjadi empat kelompok, mulai dari yang memiliki konsentrasi vitamin D terendah hingga tertinggi. Mereka lalu dimonitor selama 16 tahun, di mana sebanyak 3.301 jenis kanker baru terdeteksi.

(Baca juga: 10 Kebiasaan Sepele yang Bisa Merusak Kesehatan)

Setelah disesuaikan dengan beberapa faktor penyebab kanker – seperti usia, berat badan, kebiasaan merokok dan minum alkohol – para peneliti menemukan fakta bahwa partisipan yang memiliki kandungan vitamin D yang tinggi, risiko kankernya 20% lebih rendah.

Risiko kanker hati pada pria bahkan menurun hingga 50%.

Meskipun begitu, diketahui bahwa vitamin D tidak memliki pengaruh pada kanker paru dan prostat.

Beberapa studi sebelumnya menunjukkan bahwa kurang vitamin D meningkatkan risiko patah tulang, sakit jantung, diabetes, depresi, Alzheimer, kanker kolorektal dan kematian.