Foto-foto Menakjubkan Dari Jembatan Akar Hidup di India

By , Selasa, 13 Maret 2018 | 17:00 WIB

Selama musim hujan, di timur laut India, air hujan menyembur dari lembah hujan dan jurang-jurang yang dalam di “rumah awan” Meghalaya.

Dataran tinggi antara Assam dan Bangladesh ini merupakan salah satu wilayah terbasah di Bumi. Suku Khasi yang tinggal di sana, memiliki hubungan yang intim dengan hutan.

(Baca juga: 10 Kota Kecil dengan Kopi Terbaik di Amerika Serikat)

Jauh sebelum tersedia bahan bangunan yang modern, orang-orang Khasi menggunakan cara cerdik untuk melintasi jalur air yang penuh gejolak dan mengisolasi desa: mereka menggunakan jembatan akar hidup – yang dikenal dengan jing kieng jri.

Jembatan akar hidup ini semakin kuat seiring berjalannya waktu. (Giulio Di Sturco/National Geographic)

Batang pohon ditanam di setiap sisi tepi sungai untuk membuat fondasi yang kokoh. Selama 15 hingga 30 tahun, orang-orang Khasi menyaksikan bagaimana akar Ficus elastica perlahan-lahan melintasi perancah bambu sementara untuk menghubungkan celah yang tersisa.

Kombinasi kelembapan dan pijakan kaki warga yang melewati jembatan tersebut, membantu memadatkan tanah dari waktu ke waktu. Jeratan akarnya pun semakin tebal dan kuat.

Jembatan yang membentang sekitar 15 hingga 250 kaki di atas sungai dan jurang ini mampu menahan beban yang cukup banyak, yaitu 35 orang sekaligus.

Saat kabut menyelimuti jembatan. (Giulio Di Sturco/National Geographic)

Tidak seperti jembatan modern yang menggunakan beton dan baja, struktur akar hidup ini menjadi lebih kuat seiring bertambahnya usia. Ia mampu bertahan berabad-abad. Jembatan itu juga menahan banjir bandang dan badai yang sering terjadi di daerah tersebut.

Tradisi asli di Meghalaya tidak diketahui, namun catatan tertulis pertamanya ditemukan lebih dari seratus tahun yang lalu.  

Meghalaya menjadi salah satu wilayah terbasah di Bumi. (Giulio Di Sturco/National Geographic)

Di luar hutan suci mereka, penghormatan suku Khasi terhadap alam meliputi kehidupan sehari-hari.

Sama seperti desa-desa di Meghalaya, Mawlynnong tidak memiliki infrastruktur sanitasi yang formal. Setiap orang dipercaya untuk menjaga lingkungan.

(Baca juga: Berwisata ke Sarawak, Ini 10 Taman Nasional yang Bisa Anda Kunjungi)

Sampah-sampah dikumpulkan pada wadah bambu yang terletak di seluruh desa. Nantinya, itu akan didaur ulang sebagai pupuk yang digunakan untuk pertanian. Plastik-plastik dipulihkan dan penduduk desa menyapu jalanan serta ruang publik setiap hari.

Jembatan akar hidup menjadi salah satu daya tarik wisata Meghalaya. (Giulio Di Sturco/National Geographic)

Memiliki nama “Taman Tuhan”, Mawlynnong dikenal sebagai desa terbersih di India. Julukan itu menarik para turis untuk mengunjunginya dan meningkatkan ekonomi lokal.

Tip wisata: Meghalaya terletak di pedalaman, namun masih bisa diakses oleh turis. Temukan akomodasi, pemandu wisata dan atraksinya di Meghalaya Tourism.