Langka, Ular Ini Memiliki Dua Kepala dan Dua Jantung

By , Senin, 19 Maret 2018 | 15:00 WIB

Seorang peternak ular di Florida terkejut melihat kelahiran boa peliharaannya. Ular berusia dua minggu itu lahir dengan dua kepala yang berbeda. Dua kepala tersebut muncul dari satu tubuh yang sama, hanya beberapa sentimeter layaknya garpu di lehernya. Setiap kepala juga memiliki lidah yang berbeda.

Ular itu kemudian dibawa ke dokter hewan bernama Dr. Susan Kelleher yang memiliki praktik perawatan hewan eksotis di Florida selatan. Ia memiliki program acara televisi di National Geographic Wild, yaitu Dr. K, yang menangani kasus aneh dari hewan-hewan yang dia obati.

Ialah Dr. T (Lauren Thielen), dokter hewan lain, yang juga memeriksa ular berkepala dua itu. Pemeriksaan itu menemukan sebuah hal langka di dalam anatomi tubuhnya. Tidak seperti hewan berkepala dua lainnya yang cenderung berbagi organ dalam, ular tersebut tampaknya memiliki dua jantung.

Artikel terkait: Menyaksikan Reptil Berkepala Dua Menyantap Serangga

"Saya terkejut ular itu memiliki dua jantung," kata Thielen. “Namun, sangat asyik untuk mengerti bahwa ular kembar siam tersebut benar-benar dua ular dalam satu kulit," tambahnya.

Dengan menggunakan mesin non-invasif yang disebut ultrasound doppler, para dokter hewan tersebut juga dapat mendengarkan detak jantung ular itu dan memastikan bahwa ada dua jantung yang memompa darah ke dalam tubuh yang sama. Dengan ultrasound doppler, mereka juga bisa melacak aliran darah.

Sementara ular berkepala dua adalah salah satu kasus terunik yang ditemukan para dokter hewan, kasus ular berkepala dua justru tidak pernah terdengar. Ular berkepala dua lainnya, seekor ular susu albino Honduras bernama Medusa, ditampilkan di Nat Geo WILD.

Kamera bergulir saat pemberian makan pertama Medusa, sebuah tes kritis untuk melihat apakah ular itu bisa bertahan hidup sejak kecil. Salah satu kepala Medusa mulai mengonsumsi tikus mati, sementara yang lainnya mengawasi. Reptil itu sepertinya menelan mangsanya tanpa ada masalah. Hewan berkepala dua lainnya telah menyerah saat kedua kepala mereka memperebutkan makanan.

Ular yang dibawa ke Thielen sangatlah unik karena terdapat kemungkinan bahwa hewan ini juga memiliki dua saluran pencernaan. Thielen menemukan hal tersebut setelah memasukkan tabung ke esofagus di masing-masing kepala.

Baca juga: Risalah Medis Galenus Ditemukan dalam Buku Nyanyian Rohani Kuno

"Jika ada dua sistem pencernaan, maka kita mungkin perlu memberi nutrisi pada ‘kedua’ ular," tambahnya, mencatat hal ini membuat ular lebih sulit untuk bertahan hidup. "Sebagian besar ular yang lahir seperti ini mati karena mereka tidak bisa mendapatkan nutrisi yang tepat, mereka berbagi ginjal, atau mereka tidak bisa buang air besar secara normal," ujar Thielen.

Boa konstriktor—ular yang membunuh dengan melilit dan menindas tubuh mangsanya—hidup di dunia melalui kelahiran, bukan dari telur. Kedua kepala mungkin muncul setelah embrio mulai membelah dan membuat anak kembar, tetapi kemudian tiba-tiba berhenti, meninggalkan sepasang hewan siam.

Ini merupakan kasus yang sering terjadi pada berbagai hewan, termasuk hiu, pesut, kura-kura, sapi, dan kucing.