Apakah Alien Benar-Benar Ada?

By , Selasa, 27 Maret 2018 | 10:00 WIB

Alien hingga kini masih menjadi misteri. Pasalnya, meski diyakini oleh beberapa orang ada, tetapi makhluk luar angkasa ini belum pernah benar-benar ditemukan. Namun, bagaimana orang yang pernah pergi ke luar angkasa meyakini keberadaan alien?

Jeff Hoffman, seorang astronot badan antariksa AS (NASA) meyakini adanya kehidupan lain di alam semesta. Hoffman sendiri pernah melakukan lebih dari lima misi di antariksa dan menghabiskan 1.211 jam hidupnya di luar angkasa. "Saya percaya ada kehidupan di tempat lain di alam semesta," ungkap Hoffman dikutip dari Mashable, Sabtu (24/03/2018).

Seperti yang kita tahu, hanya 600 orang dari sekitar 108 miliar penduduk bumi yang telah menjelajah luar angkasa. Beberapa dari astronot tersebut kemudian duduk bersama dalam sebuah konferensi di Los Angeles dengan pembuat film Darren Aronofsky. Mereka berkumpul bersama untuk membuat video bertajuk One Strange Rock yang ditayangkan di National Geographic pada Senin (26/03/2018).

Artikel terkait: Alien Mungkin Ada, tetapi Manusia Tak Menguasai Bahasanya

Dalam konferensi tersebut, mereka membahas kehidupan di bumi yang ajaib. Bayangkan saja, makhluk di bumi memiliki keunikannya sendiri. Contohnya, organisme bersel satu yang muncul dari bahan anorganik, yang berevolusi karena terlindung oleh medan magnet bumi dan ozon serta oksigen dan air yang mendukung.

"Anda melihat semua sistem ini... dan ini menakjubkan, semua hal harus bersatu untuk mewujudkan realitas besar ini," kata Aronofsky. Meski begitu, pertanyaan apakah alien benar-benar ada sangat sulit untuk dijawab. Apalagi alam semesta angat besar sehingga untuk menemukan alien mungkin susah.

"Kami pada dasarnya telah membuktikan bahwa setiap bintang memiliki planet," ujar Chris Hadfield, seorang astronot dari Kanada. "Lalu kamu mulai menghitung perkiraannya," imbuh pria yang telah menghabiskan 4.000 jam di luar angkasa itu.

Baca juga: Kasus Langka, Telapak Tangan Pria Ini Berdenyut Layaknya Jantung

Sayangnya, perhitungan tersebut juga sulit. Lagi-lagi masalahnya adalah betapa luasnya alam semesta. Jadi, perhitungannya pun disesuaikan dengan ukuran alam semesta.

Menurut astronot David Korneich, dalam batasan alam semesta yang teramati saja, mungkin ada septiliun bintang. Jika setiap bintang memiliki setidaknya satu planet, maka tampaknya tak terbayangkan bahwa tak ada kehidupan di tempat lain. "(Tetapi tetap saja) kami harus memikirkan berbagai hal untuk menemukan bukti," kata Mae Jamison, astronot wanita Afrika-Amerika di luar angkasa.

Meski percaya ada kehidupan lain di luar bumi, Hoffman juga terus mencari bukti. "Sebagai ilmuwan, saya mencari bukti," ujar profesor aeronautics dan astronautics di MIT teresebut. "Sampai sekarang, kita tidak punya bukti. Jadi saya tidak punya apapun untuk mendukung keyakinan saya. Tapi saya masih percaya," imbuhnya.

Artikel terkait: Alien Lebih Dekat dari yang Kita Duga?

Hingga kini, kita tahu bahwa para ilmuwan dunia terus menerus menemukan bukti bahwa kehidupan bisa ada di tempat yang tak mungkin sekalipun. Salah satunya di Etiopia. Di negara tersebut, para peneliti menemukan bakteri yang hidup di danau asam. Bakteri tersebut bahkan hidupnya tergantung pada logam berat dan tidak membutuhkan oksigen.

Ini menjadi salah satu dugaan bahwa bisa jadi di suatu yang jauh dari bumi, ada kehidupan yang hadir. Mungkin saja ada sesuatu yang hidup di bawah es bulan Jupiter. "Kehidupan cenderung umum, tetapi rumit. Kehidupan cerdas sangat langka," ujar Hadfield.

Artikel ini tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber.