Pernahkah tebersit di pikiran Anda bagaimana bakal anak ayam menetas dari cangkang telur yang menyelubungi tubuhnya? Bukankah kerabang atau cangkang telur memiliki struktur yang kuat yang sulit dipecahkan?
Rupanya, ini adalah peran protein osteopontin yang terkandung di cangkang telur.
Protein osteopontin akan menguatkan cangkang telur supaya calon anak ayam terlindungi sebelum akhirnya menetas. Dengan kata lain, semakin tinggi kadar protein tersebut, akan semakin tebal dan kuat cangkang telur.
Baca juga: BPOM: 27 Merek Ikan Makarel Kalengan Mengandung Cacing
Kandungan protein ini semakin hari kian berkurang mengikuti waktu penetasan telur. Cangkang pun kian menipis sehingga anak ayam nantinya mudah untuk menembus keluar dari telur.
Hal ini terungkap berkat studi yang dilakukan oleh para peneliti asal Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan Spanyol.
Kerja keras mereka terdokumentasikan dalam Jurnal Science Advances. “Cangkang telur sangat kuat dan tangguh, sesuai dengan fungsinya,” kata Marc McKee, salah satu peneliti sekaligus profesor biologi sel Universitas McGill, dikutip dari Newsweek, Sabtu (31/3/2018.
Mereka memperoleh kesimpulan demikian setelah mengambil sejumput tipis lapisan kulit telur. Selanjutnya, lapisan tersebut ditaruh di bawah mikroskop yang canggih demi mendapatkan hasil yang akurat.
Mikroskop tersebut mampu mengamati hingga struktur nano sehingga konsentrasi mineral pada kulit telur pun bisa terlihat.
Dari pengamatan tersebut, didapatkanlah protein osteopontin, sebagai struktur nano cangkang telur. Ketakjuban terhadap cangkang telur pun dilontarkan para peneliti. Pasalnya, hanya butuh waktu sekejap untuk membentuk struktur cangkang telur yang begitu kompleks.
McKee bahkan menyatakan, pembuatan cangkang telur sebagai sistem mineral tercepat yang pernah dikerjakan organisme hidup.
“Seekor ayam petelur membentuk cangkang telur seberat 0,2 ons selama 17 jam, dan itu hampir tiap hari,” imbuh McKee.
Baca juga: Mengapa Mamalia Laut Seperti Paus Berukuran Besar?
Lewat temuan protein dalam cangkang telur ini, lantas timbul ide dari peneliti untuk merancang nanomaterial yang ringan tapi kuat. Diharapkan nanomateri tersebut membantu dunia industri, dari mulai bidang elektronik hingga kesehatan.
Artikel ini sudah pernah tayang pada Kompas.com. Baca artikel sumber.