Kanker hingga kini menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Dalam upaya penanggulangan kanker, para ilmuwan terus mengembangkan obat baru untuk kanker.
Obat kanker paling baru yang dikembangkan baru-baru ini mencoba menargetkan gen fusi (gen penyusup). Gen ini ditemukan pada banyak jenis kanker.
Para ilmuwan menyebut, dalam pengujian yang dilakukan pada pasien anak, hasilnya kefektifan obat ini mencapai 93 persen. Uniknya, obat ini tidak seperti obat kanker yang telah ada.
(Baca juga: Awas! Ini Bahayanya Bagi Tubuh Jika Terlalu Sering Bermain Ponsel)
Biasanya, obat kanker ditargetkan pada organ atau lokasi tertentu di tubuh. Sedangkan Larotrectinib merupakan obat kanker pertama untuk pasien dengan fusi spesifik dua gen dalam sel kanker, tanpa peduli jenis kankernya. Selain itu, obat ini juga ditunjuk langsung sebagai terapi terobosan oleh Badan Obat dan Makanan AS (FDA).
"Dalam beberapa jenis kanker, bagian dari gen TRK telah menjadi melekat pada gen lain, yang disebut dengan fusi," ungkap Ted Laetsch, asisten profesor di University of Texas Southwestern Medical Center dikutip dari The Times of India, Senin (02/04/2018).
"Hal uang unik tentang obat ini adalah selektifnya, (obat) ini hanya memblokir reseptor TRK," imbuh Laetsch yang merupakan penulis utama penelitian ini.
Dalam laporannya yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet Oncology, para peneliti menyebut bahwa obat ini menargetkan fusi TRK, gen yang terjadi pada banyak jenis kanker. Sayangnya, fusi TRK ini hanya terjadi pada sebagian kecil penderita kanker dewasa.
(Baca juga: Memanen Air di Udara, Cara Unik Atasi Kelangkaan Air)
Fusi TRK justru sering terjadi pada beberapa kanker anak yang langka seperti fibrosarkoma infantil, nefroma mesoblastik kongenital seluler, hingga kanker tiroid papiler.
"Setiap pasien dengan tumor padat fusi TRK positif dirawat hingga mengalami penyusutan pada penelitian ini. Tingkat respons hampir universal yang terlihat dengan larotrektinib ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Laetsch.
Karena hasil yang bagus pada anak-anak, para peneliti kemudian menguji coba obat ini pada dewasa. Percobaan kedua yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine ini menunjukkan tingkat respons hingga 75 persen.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ilmuwan Temukan Obat Baru yang Efektif Pada Kanker Anak".