21 Kapal Dikerahkan untuk Tangani Ceceran Minyak di Teluk Balikpapan

By , Senin, 9 April 2018 | 09:00 WIB

Sebanyak 234 orang––dengan berbagai kompetensi dalam pembersihan ceceran minyak–– beserta 21 kapal dikerahkan untuk menangani ceceran minyak di Teluk Balikpapan. Sebelumnya Pertamina mengerahkan 15 kapal dalam proses penanganan ini. Penambahan armada kapal dilakukan agar ceceran minyak dapat dengan cepat ditangani secara menyeluruh.

Baca juga: Pelepasliaran Elang Bondol di Kepulauan Seribu

Armada kapal terdiri dari 11 unit tug boat, 3 unit patrol boat, 3 unit oil barge dan 4 aluminium boat. Sementara untuk tim yang terlibat dalam proses ini terdiri dari petugas lindungan lingkungan perairan, teknis support dan kru kapal.

Pihak Pertamina mengatakan bahwa sejak dilakukannya proses penanganan yang dilakukan pada Rabu, 4/4/2018, pesisir Teluk Balikpapan terlihat jauh lebih bersih dari ceceran minyak dibandingkan dengan hari pertama terjadinya ceceran minyak. Tidak hanya penambahan armada kapal, Pertamina juga memperluas area pembersihan hingga kawasan mangrove Karianggau. Berbeda dengan penanganan di tengah laut yang menggunakan berbagai kapal dan alat berat, proses pembersihan di hutan mangrove Karianggau dilakukan dengan cara manual karena dinilai lebih efektif.

Untuk lokasi di pesisir Kabupaten Penajam, pemulihan sisa ceceran minyak dilakukan dengan penyemprotan oil spill dispersant dan pembersihan dengan cara manual.

Baca juga: Gurun Sahara Semakin Meluas, Apa Dampaknya?

Pada lokasi perairan, Pertamina menurunkan empat tim yang bekerja secara simultan untuk membersihkan perairan dari ceceran minyak dengan membagi kawasan menjadi empat zona. Zona satu mencakup area Pangkalan LLP, Jetty dan Kampung Baru. Zona dua mencakup area Rede dan Kolam Labuh. Zona tiga mencakup Pantai Monpera. Sementara untuk zona empat mencakup Outer Pantai.

Pertamina menilai peran serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan penduduk setempat memiliki peran yang besar dalam proses pemulihan kondisi perairan.