Pelni Beri Sanksi Oknum ABK yang Buang Sampah ke Laut

By , Rabu, 17 April 2013 | 06:05 WIB

Setelah beberapa waktu lalu sempat viral, oknum ABK KM Sabuk Nusantara 50 yang terekam melakukan aktivitas buang sampah ke laut akhirnya diberi sanksi oleh pihak PT. Pelni. Sesuai pernyataan kepala balai yang akan menyurati dan berkoordinasi dengan Administrator Pelabuhan Makassar dan PT. PELNI terkait hal tersebut beberapa waktu lalu.

Diterima langsung oleh Kepala Cabang PT. Pelni Makassar, Edwar Tobing dan Manager Armada, Ilhamda di Kantor PT. Pelni, Kepala Balai TN Taka Bonerate Faat Rudhianto yang ditemani oleh Abd. Rajab Kasi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Jinato menjelaskan persoalan buang sampah kapal ke laut yang menjadi viral belakangan ini, berdasarkan investigasi yang dilakukan pihak TN Taka Bonerate.

Pihak Pelni menjelaskan bahwa telah bertindak tegas terhadap beberapa oknum yang terindikasi teribat dalam kejadian tersebut, yakni dengan menurunkan atau mengganti Nahkoda beserta seluruh awak kapal, dan memutuskan kontrak terhadap empat orang krunya.

Pihak Pelni akan selalu berusaha agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali. Untuk itu, PT. Pelni akan membuat banyak stiker dengan tulisan yang lebih besar tentang larangan membuang sampah ke laut, termasuk akan membuat spanduk besar dengan menyertakan logo Balai TN.Taka Bonerate, Pemkab Selayar dan PT. Pelni sendiri.

Selain itu, PT. Pelni akan menindaklanjuti dengan berkoordinasi ke PELINDO dan UPP Pelabuhan terkait dengan penyiapan sarana tempat sampah di setiap dermaga ataupun pelabuhan.

Pihak Balai TN. Taka Bonerate meminta agar apapun jenis sampahnya, dilarang membuangnya ke laut, termasuk sampah organik yang dapat disamarkan dari sampah non-organik, karena KM Sabuk Nusantara 50 melintasi perairan sekitar Taman Nasional Taka Bonerate yang juga merupakan kawasan Cagar Biosfer di Kepulauan Selayar yang harus dijaga kelestariannya.

Pemandangan matahari terbenam di Pulau Pasitallu Timur. Panorama membuat decak kagum ini menjadi salah satu atraksi wisata yang bisa didapatkan di wilayah Taman Nasional Taka Bonerate, Kepulauan Selayar. (Sanovra Jr/Tribun Timur)

Hal ini untuk mencegah terjadinya pencemaran di laut. Karena sesuai fakta, sampah plastik selain susah terurai juga menjadi santapan biota laut. Hal tersebut tentu saja berdampak pada meningkatnya kematian biota-biota laut.

Faat Rudhianto juga berharap agar penumpang di atas kapal turut menjaga kebersihan, mengawasi dan saling mengingatkan.