Kisah Pria Tuli yang Bisa Berkomunikasi dengan Burung

By , Kamis, 26 April 2018 | 10:00 WIB

Tuli sejak anak-anak, Razali Bin Mohamad Habidin, justru memiliki hubungan yang lebih erat dengan burung-burung yang diawasinya, dibanding para penjaga lain di Jurong Bird Park, Singapura.

Karena kelebihannya ini, petugas lain sering menyebut Razali sebagai si ‘pembisik burung’. Julukan ini mereka dapat setelah film The Horse Whisperer rilis. Tokoh utamanya yang diperankan oleh Robert Redford merupakan seorang pelatih kuda yang memiliki kemampuan untuk memahami bahasa mereka.

“Razali memiliki kemampuan berkomunikasi dengan burung yang tidak bisa kami lakukan. Hanya dengan satu tatapan, ia mengetahui apakah burung dalam keadaan baik atau tidak,” kata Angelin Lim, konservator Jurong Bird Park.

(Baca juga: Suara ‘Gemeletuk Kematian’, Tanda Seseorang Akan Meninggal Dunia)

Razali mulai bekerja di taman burung itu sejak dua dekade lalu. Kini, ia menjabat sebagai Wakil Kepala Penjaga.

Razali berkomunikasi dengan burung-burung melalui gumaman, gestur, dan bahasa tubuh. Kepada AFP, Razali mengatakan, ia mengenali burung-burung yang ada di kandang melalui “perilaku dan kepribadian” mereka.

“Semua burung adalah teman saya,” ujarnya menggunakan campuran bahasa isyarat dan Melayu.

Kedekatan Razali dan burung-burung bisa dilihat saat ia membawakan makanan untuk mereka. Hyacinth macaw, beo terbesar di dunia, berhenti berkuak dan menatap Razali dengan penuh rasa ingin tahu sebelum mengikutinya.

(Baca juga: Asal-usul Emas Misterius Berumur 2.700 Tahun Terungkap)

Salah satu dari burung raksasa bertengger di pundak Razali sambil memainkan paruhnya pada pria tersebut – tanda rasa percaya dan kasih sayang.

Razali kehilangan 80% pendengarannya setelah jatuh sakit saat bayi. Ia lebih sulit berkomunikasi dengan koleganya dibanding burung.

Razali memimpin belasan staf dan memberikan mereka instruksi dengan beberapa isyarat tangan. Ia memahami kata-kata dari para bawahannya dengan memperhatikan gerakan bibir mereka.