Tak ada kata terlambat
By , Jumat, 30 Agustus 2013 | 08:00 WIB
Seorang siswa SMA YPK Bintuni Papua Barat, Titus Masakoda, 25 tahun,yang usianya sudah dewasa tekun menyalin pelajaran di kelasnya. Di Papua banyak murid berusia dewasa mengejar ketinggalannya, karena sewaktu di usia sekolah mereka tidak didaftarkan orang tuanya. Faktor kekurangan jumlah sekolah atau sekolah yang ada jauh letaknya dan sulit dijangkau menjadi salah satu alasannya.