Mengapa Unicorn Disebutkan dalam Alkitab? Begini Penjelasan Ahli

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 14 Februari 2022 | 07:00 WIB
Apakah mitos tentang unicorn memiliki dasar dalam kenyataan? (Mohammad Nazari/ Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Unicorn adalah hewan legendaris berupa kuda yang memiliki tanduk telah membuat orang terpesona selama berabad-abad. Penggambaran hewan ajaib dan indah ini telah ditemukan pada segel kuno dan penulis Yunani awal percaya unicorn berasal dari India.

Selama Abad Pertengahan dan Renaisans, orang-orang sangat tertarik pada makhluk misterius yang belum pernah dilihat siapa pun. Karena itu lah, Viking menggunakan kesempatan itu dan mulai menjual tanduk unicorn palsu dan menipu orang Eropa dengan gertakan mereka selama ratusan tahun.

Memiliki tanduk unicorn adalah keinginan semua orang, tetapi hampir tidak mungkin karena harganya yang mahal. Diyakini bahwa alicorn, tanduk itu sendiri, dan bahan pembuatnya memiliki sifat magis dan obat. Bahkan pelukis hebat Leonardo da Vinci terpesona oleh unicorn dan menulisnya di buku catatannya.

Pengetahuan tentang unicorn berasal dari penulis Yunani kuno dan Alkitab. Meski demikian, asal usulnya tidak diketahui siapa pun, bahwa hewan ajaib itu telah salah diidentifikasi.

Baca Juga: Misteri Manuskrip Abad Pertengahan: Mengapa Kesatria Memerangi Siput?

Unicorn disebutkan tujuh kali dalam Alkitab, tetapi hanya karena kesalahan jauh sebelum lahirnya agama Kristen. Perjanjian Lama awalnya disusun dalam bahasa Ibrani.

Pada 250 SM, Ptolemy II Philadelphus, Raja kedua Mesir periode Yunani memerintahkan 72 tua-tua untuk menerjemahkan teks-teks suci Ibrani ke dalam bahasa Yunani. Terjemahan Yunani itu disebut Septuaginta. Selama penerjemahan, orang-orang Yahudi mengalami masalah. Teks mereka berisi beberapa referensi ke binatang yang disebut "Re'em".

Re'em adalah nama Ibrani untuk oryx leucoryx atau oryx, tetapi para sarjana Yahudi kuno bingung dengan deskripsi dalam Perjanjian Lama. Sarjana Alkitab modern percaya bahwa teks-teks Yahudi cenderung merujuk pada oryx bertanduk dua. Oryx leucoryx pernah menjadi penguasa seluruh Timur Tengah. Domainnya mencakup sebagian besar Tanah Israel, tetapi pada masa pemerintahan Raja Ptolemy II Philadelphus, wilayah itu telah punah di Afrika Utara dan Timur Tengah.

Kiri: Perawan Maria memegang unicorn (c. 1480), detail Kabar Sukacita dengan Unicorn Polyptych, Museum Nasional, Warsawa. Kanan: Maiden with Unicorn, permadani, abad ke-15 (Musée de Cluny, Paris). (Public domain)

Teks-teks Yahudi asli tidak menyebutkan apa pun tentang hewan yang memiliki tanduk, tetapi juru tulis Raja memilih, meskipun demikian, untuk menyebut hewan itu monoceros, yang dapat diterjemahkan menjadi "tanduk". Penerjemahan dilanjutkan ketika teks-teks Yahudi menjadi Perjanjian Lama.

Unicorn masih memikat orang-orang modern dan para ilmuwan telah berusaha menemukan bukti keberadaan mereka. Beberapa tahun yang lalu, fosil unicorn ditemukan di Siberia. Penemuan itu menimbulkan sensasi. Para ilmuwan mengatakan unicorn sebenarnya nyata, tetapi mereka terlihat sedikit berbeda dari apa yang kita bayangkan hari ini.