Nationalgeographic.co.id—Melayang 400 kilometer di atas Bumi, para astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) melihat ke bawah planet kita pada Mei lalu. Mereka melihat oasis berbentuk simbol love bermekaran di gurun Mesir.
Pada 14 Februari 2022, tetap Hari Valentine, para astronaut di luar angkasa tersebut berbagi gambar yang mencolok itu sebagai hadiah Valentine khusus untuk seluruh penduduk Bumi, atas izin situs web Earth Observatory NASA.
Dikenal sebagai Faiyum Oasis, wilayah berbentuk lambang love yang subur di gurun ini sebenarnya adalah cekungan lahan basah yang luas yang membentang lebih dari 1.200 kilometer persegi. Luas ini sekitar dua kali kota Jakarta, bahkan sedikit lebih besar lagi.
Menurut NASA, oasis itu telah menopang kehidupan manusia selama kira-kira 8.000 tahun. Oasis ini juga merupakan tempat pementasan untuk beberapa prestasi rekayasa paling ambisius dalam sejarah kuno.
Dialiri oleh saluran alami Sungai Nil di dekatnya yang dikenal sebagai Bahr Yussef, oasis ini dulunya adalah danau berkilauan yang disebut Danau Moeris. Keberadaan danau ini bergantung pada banjir musiman dari Sungai Nil, menurut departemen geografi University College London (UCL).
Ketika air banjir Nil terlalu rendah, para penguasa Mesir kuno terkadang mengambil tindakan berani. Ada bukti bahwa suksesi firaun yang hidup sekitar 4.000 tahun yang lalu mengatasi kekurangan air yang sangat parah secara langsung dengan memperbesar Bahr Yussef untuk mengembalikan air secara manual ke wilayah tersebut.
"Ini adalah salah satu proyek hidrologi nasional besar-besaran paling awal di dunia," menurut situs web UCL seperti dilansir Live Science.
"Raja Dinasti ke-12 yang bertanggung jawab adalah Amenemhat I-III dan mereka memperoleh gelar 'raja teknik'."
Hari ini, danau kuno itu hidup sebagai Danau Qarun yang jauh lebih kecil. Keberadaan Danau Qarun terlihat di bawah area oasis berbentuk simbol love dalam gambar NASA tersebut.
Berkat karya-karya rekayasa zaman kuno, sisa dasar danau Moeris yang luas itu tetap menjadi oasis subur yang mendukung banyak desa, kota, pertanian, dan kebun buah. Wilayah abu-abu yang membentuk oasis berbentuk simbol love pada gambar itu adalah area dari banyak desa, kota, lahan tani dan kebun tersebut.
Jadi, orang-orang Mesir yang hidup di sana tampaknya perlu berterima kasih kepada para firaun kuno untuk peninggalan rekayasa mereka terhadap oasis ini. Muda-mudi yang terhibur dengan simbol love ini tampaknya perlu berterima kasih juga kepada para firaun tersebut.
Baca Juga: Sekilas Detail Pada Mumi Amenhotep I Terungkap Dalam CT Scan