Nationalgeographic.co.id—Studi baru dari Pennsylvania State University menemukan bahwa konsumsi harian buah plum (Prunus domestica) dapat meningkatkan kesehatan tulang. Hasil tersebut berdasarkan hasil analisi terhadap 235 wanita pascamenopause dan wanita di atas usia 50 yang lebih mungkin mengalami patah tulang pinggul, kehilangan kemandirian dan rentang hidup yang lebih pendek.
Seperti diketahui, osteoporosis adalah suatu kondisi di mana tulang menjadi lemah atau rapuh yang dapat terjadi pada siapa saja pada usia berapa pun. Namun menurut para peneliti paling sering terjadi pada wanita di atas usia 50 tahun. Kondisi tersebut memengaruhi lebih dari 200 juta wanita di seluruh dunia, menyebabkan hampir sembilan juta patah tulang setiap tahun.
Densitas mineral tulang (BMD) menurun dengan cepat pada wanita pasca menopause atau wanita di atas usia 50 tahun. Prevalensi osteoporosis pada wanita berusia 50 tahun ke atas diperkirakan mencapai 13,6 juta pada 2030.
Agen non-farmasi alternatif untuk osteoporosis, termasuk intervensi nutrisi, menjadi semakin populer. Uji klinis sebelumnya pada wanita pascamenopause osteopenik telah menunjukkan efek yang menjanjikan bahwa konsumsi buah plum setiap hari dapat mencegah keropos tulang. Itu mungkin karena kemampuannya untuk mengurangi peradangan dan stres oksidatif, yang keduanya berkontribusi pada pengeroposan tulang.
Profesor Mary Jane De Souza, seorang peneliti di Pennsylvania State University mengatakan, data mereka mendukung konsumsi plum untuk melindungi pinggul dari pengeroposan tulang pasca menopause. Laporan studi tersebut telah dipublikasikan di jurnal Advances in Nutrition dengan judul "The Role of Prunes in Modulating Inflammatory Pathways to Improve Bone Health in Postmenopausal Women."
"Sangat menarik bahwa data dari uji coba terkontrol acak besar kami pada wanita pascamenopause menunjukkan bahwa mengonsumsi 5 hingga 6 buah plum sehari menunjukkan manfaat melindungi dari pengeroposan tulang di pinggul," kata De Souza dalam rilis media Pennsylvania State University.
Dalam studi tersebut, De Souza dan rekan telah menganalisis data dari 235 wanita pascamenopause. "Data ini mungkin sangat berharga bagi wanita pascamenopause yang tidak dapat mengambil terapi farmakologis untuk memerangi keropos tulang dan membutuhkan strategi alternatif," katanya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi 50 gram buah plum (sekitar 5-6 buah plum) setiap hari selama satu tahun mempertahankan BMD pinggul mereka. Sementara mereka yang tidak makan buah plum, (kelompok kontrol) kehilangan massa tulang yang signifikan di pinggul.
Selanjutnya, risiko patah tulang pinggul meningkat pada kelompok kontrol dibandingkan dengan mereka yang makan buah plum yang dilindungi dari peningkatan risiko patah tulang. Menurut para peneliti, salah satu mekanisme potensial dari efek buah plum adalah memicu perubahan mikrobioma usus yang kemudian menurunkan peradangan di usus besar. Ini kemudian dapat menurunkan kadar sitokin pro-inflamasi dan penanda kerusakan oksidatif.
"Hanya segenggam buah plum dapat dengan mudah ditambahkan ke gaya hidup siapa pun,” kata penasihat nutrisi California Prune Board’s, Dr. Andrea Giancoli.
"Buah plum cocok dengan begitu banyak rasa dan tekstur dan bekerja dengan baik untuk rencana nutrisi individual. Rasa plum yang manis secara alami menjadikannya bahan serbaguna atau camilan yang nyaman bagi siapa saja."
Di masa depan, para peneliti berencana untuk melaporkan lebih lanjut tentang efek konsumsi buah plum selama 12 bulan pada tulang, jalur inflamasi dan mikrobiota usus dalam uji coba terkontrol secara acak.