Berkat keberhasilan Nepos, Dalmatia menjadi bagian kekuasaan Romawi Barat. Akan tetapi masalahnya, Romawi harus kehilangan kendali atas Galia (Prancis), sebab Euric raja Visigoth mendeklarasikan kemerdekaannya dari Romawi yang mengikuti Geiseric dan Vandal yang telah merdeka terlebih dulu.
Dalam konflik Galia, Nepos tidak mengirim pasukan apa pun. Visigoth akhirnya diakui berdaulat di sebagian besar Galia dan sebagian besar Spanyol di tahun 475 M.
Sejarawan Ralph W. Mathisen dari University of South Carolina di Roman Emperors menilai, tahun 475 M adalah penanda "kekaisaran Romawi barat berada di atas kakinya sendiri untuk terakhir kalinya. Kepemilikan geografisnya telah menyusut ke Italia dan beberapa negeri di selatan Galia."
Di tahun itu pula Nepos menggantikan Gaul Ecdicius seorang pimpinan militer dengan Orestes. Kondisi Romawi barat yang tidak baik, membuat Orestes justru mengangkat putranya, Romulus Augustulus sebagai kaisar.
Baca Juga: Mengulik Perjudian di Zaman Yunani Kuno, Romawi, dan Tiongkok Kuno
Baca Juga: Eksekusi Sadis dan Kematian Mengerikan Tahanan Romawi di Koloseum
Baca Juga: Berbagai Ajang Menantang Romawi Dipertunjukkan di Circus Maximus
"Ketika dia mengetahui hal ini, Nepos melarikan diri ke Dalmatia," tulis narasi di Anonymus Valesianus. Pada saat itu, Nepos kabur dari Roma dan Orestes memburunya dengan kekuatan militer. Nepos hanya bisa pasrah dan melarikan diri ke kampung halamannya di Dalmatia.
Singkatnya, Romawi memang masih dipimpin oleh Nepos walau berada di dalam pengasingan berdasarkan pengakuan timur. Awalnya, Orestes yang ingin menjadi kaisar, tetapi karena ditangguhkan selama dua bulan untuk keputusan dari timur, ia lebih menunjuk putranya yang masih muda itu selama Nepos melarikan diri.
"Masalah paling serius yang dihadapi pemerintah baru adalah bagaimana mengelola beragam pasukan barbar yang diduga berada di bawah komandonya," terang Mathisen.
"Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan membayar mereka. Solidi emas Romulus dikeluarkan di Roma, Milan, dan mungkin Ravenna. Dan satu masalah yang dihadapi para pengerajin adalah memasukan seluruh nama 'Romulus Augustus' dalam koin." Namun belum pernah ada koin Romawi yang mencetak nama itu.
Masalah militer meningkat setahun setelahnya ketika para prajurit mengajukan tuntutan untuk hibah tanah yang ditolak Orestes. Akibatnya, para prajurit mengalihkan dukungannya untuk Odovacar, kepala suku Jermanik yang mengabulkan permintaan mereka. Akibatnya, perlawanan terjadi pada 23 Agustus untuk melawan Orestes dan terbunuh.
Ravenna diduki Odovacar dan membuat Romulus Augustulus yang masih muda itu diturunkan dari takhta, tetapi tidak dibunuh karena rasa iba dan usianya. Anonymus Valesianus melaporkan, Romulus diasingkan di kastil Lucullan di Campania (bagian selatan Italia).
Kabar ini sampai terdengar ke kaisar Zeno di Romawi timur. Namun, kondisi di barat tidak bisa terkendalikan dan Nepos yang masih hidup tidak pernah bisa kembali duduk di takhta Roma setelah Odovacar menguasai Italia. Keagungan Romawi barat seketika jatuh, dan Eropa memasuki babak peradaban baru: abad pertengahan yang gelap.