Atasi Krisis Air, Peneliti Berencana ‘Bajak’ Gunung Es di Antartika

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 4 Mei 2018 | 13:23 WIB
Gunung es (Lucezn)

Para ahli kelautan berencana mengatasi masalah kekeringan terburuk di dunia dengan ‘menyeret’ gunung es besar dari Antartika ke ujung Afrika.

Nick Sloane, ahli penyelamatan laut mengatakan, rencananya tersebut bisa menyelamatkan masalah air di Cape Town yang sudah berlangsung lama.

Kota di Afrika Selatan ini memang telah melewati tiga tahun tanpa hujan. Diperkirakan, air keran di Cape Town akan berhenti mengucur pada 2019. Ini membuat warganya harus antre demi mendapatkan air.  

Baca juga: Rencana Berani Para Ilmuwan Untuk Menyelamatkan Beruang Kutub

Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah kota memaksa penduduk Cape Town untuk mengurangi penggunaan air. Misalnya, dengan mandi lebih cepat, menggunakan kembali air di toilet dan kebun mereka, dan yang lainnya.

Pihak berwenang mengklaim mereka telah berupaya melakukan sesuatu, tetapi negara tersebut memang sedang mengalami krisis air yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara itu, di sisi lain, Nick Sloane yang bergabung dengan ‘proyek gunung es’, mengatakan: “Kami ingin memberikan solusi untuk menyelesaikan krisis air. Kami memiliki gagasan yang belum pernah dipikirkan orang lain.”

Lebih spesifik, para ahli berencana untuk membungkus gunung es dengan kain spesial agar tidak meleleh. Selanjutnya, mereka akan membawanya dengan kapal besar dan menyeret es ke Arus Benguela yang mengalir ke utara menyusuri pantai barat Afrika Selatan.

Saat sampai di Afrika Selatan, gunung es akan dipotong-potong menjadi bagian kecil hingga meleleh sehingga bisa menjadi air minum bagi penduduk setempat.

Jika direalisasikan, rencana itu secara dramatis dapat mengubah nasib Cape Town. Sloane mengatakan, gunung es mampu menyediakan 150 juta liter air setiap hari untuk setahun.

Baca juga: Intip Cara China untuk Pulihkan Kembali Hutannya yang Telah Rusak

Namun, ‘proyek gunung es’ membutuhkan dana yang sangat banyak serta keberanian besar untuk mewujudkan rencana yang terlihat tidak mungkin ini.

Biaya sebesar 130 juta dollar AS (sekitar Rp1,8 triliun) dibutuhkan untuk menjalankan proyek. Tidak jelas apakah jumlah itu untuk satu gunung es atau keseluruhan.

Meski begitu, Sloane dan timnya tidak menyerah. Mereka saat ini sedang mencari investor dari publik dan perusahaan swasta untuk membantu mendanai rencana tersebut.