Kebanyakan Anak-Anak Vegetarian Mendapat Nutrisi Sebaik Pemakan Daging

By Utomo Priyambodo, Jumat, 6 Mei 2022 | 09:00 WIB
Pola makan vegetarian. Namun, para peneliti menemukan bahwa anak-anak vegetarian memiliki risiko kekurangan berat badan yang sedikit lebih tinggi. (Shutterstock)

Nationalgeographic.co.id—Menurut sebuah studi baru yang terbit di jurnal Pediatrics, anak-anak yang dibesarkan dengan pola makan vegetarian cenderung menerima tingkat nutrisi penting yang sama dengan mereka yang makan daging. Namun, para peneliti menemukan bahwa anak-anak vegetarian memiliki risiko kekurangan berat badan yang sedikit lebih tinggi. Ini artinya, perlunya pertimbangan dan perencanaan yang cermat dalam hal memberi makan anak-anak tersebut.

"Pola diet nabati diakui sebagai pola makan sehat karena peningkatan asupan buah-buahan, sayuran, serat, biji-bijian, dan pengurangan lemak jenuh," kata penulis studi Jonathon Maguire dalam sebuah pernyataan.

"Namun, beberapa penelitian telah mengevaluasi dampak diet vegetarian pada pertumbuhan dan status gizi asa kanak-kanak," ujarnya seperti dilansir IFLScience.

Untuk menyelidiki hal ini, para peneliti menganalisis data dari 8.907 anak-anak Kanada berusia enam bulan hingga delapan tahun, yang dikumpulkan antara tahun 2008 dan 2019. Periode ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam popularitas pola makan nabati karena meningkatnya kesadaran akan masalah kesehatan dan lingkungan yang terkait dengan konsumsi daging.

Sampel darah mengungkapkan bahwa anak-anak vegetarian memiliki tingkat vitamin D, zat besi, dan kolesterol yang sama dengan mereka yang dietnya termasuk daging. Temuan seperti itu mengejutkan para peneliti, mengingat daging adalah salah satu sumber utama zat besi dalam makanan anak-anak.

Pada saat yang sama, data menunjukkan bahwa sekitar 6 persen anak-anak vegetarian digolongkan sebagai kurus, dibandingkan dengan hanya 3 persen para pemakan daging. Meski peningkatan dua kali lipat dalam risiko indeks massa tubuh (IMT) rendah itu jelas mengkhawatirkan, Maguire bersikeras bahwa "diet vegetarian tampaknya sesuai untuk kebanyakan anak."

  

Baca Juga: Manakah yang Lebih Panjang Umur: Pemakan Daging atau Vegetarian?

Baca Juga: Apakah Gaya Hidup Vegan adalah Solusi untuk Perubahan Iklim?

Baca Juga: Ternyata Mengubah Isi Piring Dapat Menyelamatkan Kesehatan dan Bumi

 Baca Juga: Apakah Gaya Hidup Vegan adalah Solusi untuk Perubahan Iklim?

   

Secara keseluruhan, ia mengatakan bahwa "anak-anak yang mengikuti diet vegetarian memiliki pertumbuhan dan ukuran nutrisi biokimiawi yang serupa dibandingkan dengan anak-anak yang mengonsumsi diet non-vegetarian."

Menariknya, penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa anak-anak yang mengonsumsi makanan vegetarian cenderung lebih tinggi daripada anak-anak pemakan daging. Namun para peserta vegetarian dalam hasil analisis baru ini justru ditemukan sedikit lebih pendek daripada rekan-rekan omnivora mereka pada usia tiga tahun. Perbedaan tinggi antara kedua kelompok terlalu kecil untuk dianggap signifikan secara klinis.

Ketika menafsirkan temuan ini, penting untuk dicatat bahwa penulis penelitian tidak melihat kandungan sebenarnya dari makanan setiap anak, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan luas tentang nilai gizi dari pola makan vegetarian. Terlepas dari itu, Maguire menjelaskan bahwa "diet vegetarian dikaitkan dengan kemungkinan yang lebih tinggi dari status berat badan kurang, menggarisbawahi perlunya perencanaan diet yang cermat untuk anak-anak dengan berat badan kurang ketika mempertimbangkan diet vegetarian."

Berdasarkan pengamatan ini, para peneliti mendesak para orang tua dan pengasuh untuk mencari bimbingan dan pendidikan dari penyedia layanan kesehatan sebelum memutuskan apakah akan memberi makan menerapkan pola makan vegetarian pada anak-anak mereka atau tidak.