"Meski ekosistem Sumatera dan Kalimantan Tengah tidak sejalan, para pengusaha membujuk Soeharto untuk merencanakan penanaman padi sawah intensif di Kalimantan," imbuhnya.
Mereka kemudian ditunjuk sebagai kontraktor dalam Mega Proyek Beras. Para ilmuwan dan insinyur dari beberapa universitas terkemuka di Indonesia ditugaskan untuk merancang bagian dari infrastruktur berbasis kanal proyek.
"Beberapa ilmuwan secara diam-diam berpikir bahwa Mega Proyek Beras tidak akan pernah berhasil, tetapi hanya sedikit yang berani menentang kebijakan Presiden Soeharto, seorang penguasa bertangan besi selama 35 tahun pemerintahannya," terusnya.
Pembangunan kanal dimulai secara tiba-tiba pada akhir Januari 1996. Selama 1996 dan hingga 1997.
Kementerian Pekerjaan Umum, dengan dukungan Kementerian Transmigrasi, Kehutanan, dan Pertanian, mengoordinasikan beberapa ribu ekskavator buatan Jepang dan puluhan ribu pekerja untuk menggali.
Baca Juga: Meredakan Diare Hingga Menjaga Gula Darah, Ini Manfaat Beras Kencur
Baca Juga: Jangan Dibuang, Inilah Beberapa Rahasia Air Beras Bagi Manusia
Baca Juga: Ilmuwan Gunakan Beras Untuk Mencegah HIV, Bagaimana Caranya?
Baca Juga: Emisi Gas Rumah Kaca Menyebabkan Kandungan Gizi Padi Berkurang