Bermain Boneka di Zaman Romawi Kuno: Mempersiapkan Diri untuk Jadi Ibu

By Sysilia Tanhati, Kamis, 23 Juni 2022 | 23:30 WIB
Menjadi istri dan ibu yang dihormati ‘diiklankan’ sebagai peran paling signifikan yang bisa dimiliki wanita Romawi. Dan boneka milik Crepereia menunjukkan peran itu sambil mempersiapkannya sebelum menikah. (Centrale Montemartini)

Baca Juga: Artefak Baru dari Bangkai Kapal Antikythera yang Berusia 2.050 Tahun

Baca Juga: Tidak Setenar Suku Hun, Siapa Orang Avar yang Jadi Musuh Romawi?

Baca Juga: Penelitian Ungkap Bagaimana Aktivitas Orang Romawi Cemari Atmosfer

Baca Juga: Hantu-hantu Abad Pertengahan yang Melegenda, Datang dari Romawi

     

Menikah pada usia 15 tahun dengan Marcus Aurelius, Faustina menjadi seorang istri yang taat, penuh kasih sayang, dan sederhana. Hingga usia 21 tahun, ia memiliki 14 anak. Peran Faustina sebagai seorang ibu dimuliakan. Ia juga menerima gelar agung Fecunditas Augustae, Kesuburan Augusta, yang diberikan untuk kesuburan ilahinya.

Faustina secara publik direpresentasikan sebagai personifikasi dari seorang wanita ideal. Tipe wanita seperti itulah yang ingin diwakili oleh boneka Crepereia: cantik, modis, dan subur.

“Boneka Crepereia memiliki fungsi yang sama bagi gadis Romawi: meniru perilaku wanita dewasa,” kata Agnoli.

Boneka seperti yang dimiliki Crepereia dirancang dengan tujuan khusus.Boneka tersebut memenuhi tuntutan gadis-gadis Romawi yang ingin meniru dan bermain dengan sosok yang mereka kagumi. Sambil bermain, mereka bermimpi untuk menjadi wanita dewasa suatu hari nanti.

Menjadi istri dan ibu yang dihormati ‘diiklankan’ sebagai peran paling signifikan yang bisa dimiliki wanita Romawi. Dan boneka milik Crepereia menunjukkan peran itu sambil mempersiapkan Crepereia sebelum menikah.