Dari Kota Kecil Peternak Babi, Romawi Berkembang Jadi Kekaisaran Besar

By Sysilia Tanhati, Selasa, 28 Juni 2022 | 15:00 WIB
Wilayah kekuasaannya membentang dari Inggris hingga Mesir, dikelilingi Laut Mediterania. Dari kota kecil peternak babi, Romawi berkembang jadi kekaisaran besar. (Carle Vernet)

Pada tahun 60-an Sebelum Masehi, Romawi pun memperluas wilayahnya hingga ke Timur Tengah dan merebut Yerusalem. Wilayah timur ini memiliki sistem politik lama dan kompleks yang sebagian besar ditinggalkan oleh Romawi.

Upaya Julius Caesar memperluas kekuasaan Romawi ke seluruh Eropa

Dekade berikutnya, Jenderal Julius Caesar memimpin tentara Romawi ke barat laut Eropa. “Pada dasarnya, Caesar memutuskan dia ingin melakukannya. Dia juga memiliki pasukan yang mampu melakukannya," kata Watts. Begitulah cara Caesar mengembangkan kariernya.

Pendekatan Romawi ke wilayah barat ini sedikit berbeda, karena mereka tidak memiliki sistem politik lama yang kompleks. Ketika mengambil alih, Romawi memperkenalkan beberapa sistemnya. Ini dilakukan sambil tetap berusaha mempertahankan kekuasaan di tangan para pemimpin lokal untuk memastikan transisi yang mulus.

Selain mendorong jangkauan Romawi ke seluruh Eropa, Caesar juga menandai berakhirnya republik dan awal dari Kekaisaran Romawi. Setelah secara inkonstitusional menyatakan dirinya diktator seumur hidup, para senator membunuhnya pada tahun 44 Sebelum Masehi. Republik jatuh untuk selamanya ketika keponakan buyutnya, Augustus Caesar, mendeklarasikan dirinya sebagai kaisar pada 27 Sebelum Masehi. Maka negara Romawi yang luas secara resmi menjadi Kekaisaran Romawi.

Puncak kekuasaan Kekaisaran Romawi

Kekaisaran mencapai puncaknya pada 117 Masehi, perbatasannya diperkuat hingga ke Britania. Sayangnya, setelah mencapai puncak, Kekaisaran Romawi seakan berhenti berkembang.

Salah satu penyebabnya adalah para pemimpin yang merasa menghabiskan waktu dan energi untuk mengurus semua wilayah. Struktur kekaisaran tanpa tulang yang membiarkan provinsi mengatur diri mereka sendiri.

Tetapi perluasan birokrasi kekaisaran membuat kekaisaran jauh lebih sulit untuk dikelola. Inilah salah satu alasan kekaisaran mulai membelah diri. Tahun 395 adalah terakhir kalinya seluruh kekaisaran bersatu di bawah satu kaisar. Setelah itu, belahan barat terbelah dan runtuh dalam waktu satu abad. Di timur, Kekaisaran Romawi—juga dikenal sebagai Kekaisaran Bizantium—berlangsung selama lebih dari satu milenium.

Kekaisaran Bizantium pun akhirnya dikalahkan oleh Kesultanan Utsmaniyah. Dengan demikian, berakhirlah Kekaisaran Romawi.