"Kita sudah sering mendengar bahwa penyakit adalah penyebab terbesar kemiskinan," kata Tom Mitchell, Head of Climate Change ODI.
"Tapi dalam data, di daerah rawan kekeringan, penyebab terbesar adalah kekeringan—di daerah yang terkena bahaya ini, mereka adalah penyebab utama kemiskinan."
Mitchel memiliki pengalaman dalam sederet penelitian berkait dampak perubahan iklim. Bersama Thomas Tanner, penelitian mereka bertajuk "Entrenchment or Enhancement: Could Climate Change Adaptation Help to Reduce Chronic Poverty?" terbit di jurnal IDS Bulletin.
Tidak semua negara-negara maju meyakini bahwa peristiwa cuaca ekstrem memiliki peran dalam menjadikan warga miskin tetap menjadi miskin. Masalah besar adalah bahwa pada saat ini, uang cenderung mengalir dalam menanggapi bencana, bukan untuk mencegah mereka.
Laporan ini menyerukan bencana dan perubahan iklim dimasukan dalam tujuan pembangunan, sehingga dunia dapat mengenali ancaman iklim dalam upaya pemberantasan kemiskinan pada tahun 2030.
"Jika masyarakat internasional serius untuk mengakhiri kemiskinan, mereka mesti mengurangi risiko bencana bagi masyarakat miskin," kata Mitchell. "Pada saat ini, hal itu tidak terjadi, sehingga upaya mengakhiri kemiskinan sepertinya tidak akan berhasil."