Klan Nusseibeh dan Joudeh, Dua Keluarga Muslim Pemegang Kunci Gereja Makam Yesus

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 26 Desember 2022 | 17:00 WIB
The Holy Sepulchre (Pravoslavie)

The Holy Sepulchre, orang awam pasti tak 'ngeh' apa ini. Tapi bagi umat Nasrani, The Holy Sepulchre merupakan tempat suci.

The Holy Sepulchre merupakan Gereja Makam Yesus. Bagi umat Nasrani, Gereja Makan Yesus merupakan tempat Yesus disalib. Di sana juga menjadi tempat pemakaman dan kebangkitan Yesus.

Ortodoks Yunani, Ortodoks Armenia, Katholik, Ortodoks Siria, Ortodoks Koptik Aleksandria-Mesir, dan Ortodoks Ethiopia Tewahedo menjadikan Gereja Makam Yesus sebagai pusat beribadah.

Mereka berbondong-bondong mengadakan ibadah di sana. Katholik Roma juga hadir di Gereja Makam Yesus. Tapi uniknya penjaga sekaligus pemegang kunci Gereja Makam Yesus bukan dari penganut Nasrani.

Melainkan klan Nusseibeh dan Joudeh, dua keluarga muslim yang dipercaya memegang kunci Gereja Makam Yesus, tempat paling sakral umat Nasrani.

Klan Nusseibeh dan Joudeh bisa dipercaya sebagai pemegang kunci lantaran keenam golongan Kristen di atas saling berdebat soal siapa yang harusnya memegang kunci ini.

Baca juga: Patung Kristus 89 Kaki Diukir Muslim Indonesia Fenomenal di Dili, Hadiah dari Soeharto untuk Timor Leste, Rakyatnya malah Marah karena Bangunan Itu Menghadap ke Jakarta

Maka untuk menjalin kerukunan dan toleransi maka disepakati bahwa klan Nusseibeh dan Joudeh lah yang asli dari sana untuk memegang kunci ini. Kesepakatan ini terjadi pada 1.300 tahun yang lalu hingga ada sampai sekarang.

"Keluarga Joudeh telah memegang kunci gereja sejak abad ke-12. Keluarga Muslim lainnya, Nusseibeh, dipercaya untuk membuka dan mengunci gereja setiap hari, tugas yang dilakukan salah satu anggotanya dengan Adeeb Joudeh, penjaga kunci, menurut tradisi, sebagai perlindungan terhadap satu sekte Kristen yang lebih disukai aksesnya daripada yang lain," lapor ncronline.org pada 4 Januari 2019.

Meski saat ini banyak tentangan atas kepemilikan kunci yang dipegang oleh keluarga Nusseibeh dan Joudeh, peribadatan di Gereja Makam Yesus tetap berjalan semestinya.