Penyaliban merupakan bentuk eksekusi mati era Kekaisaran Romawi. Namun rupanya bangsa Persia lah yang memperkenalkan eksekusi mati dengan metode penyaliban sekitar 300 SM.
Tapi bangsa Persia tidak merinci alat penyaliban berbentuk salib. Mungkin bangsa Persia menggunakan salib berbentuk 'T' bukan 't' karena dianggap membuat jera para terpidana, Kekaisaran Romawi kuno lantas mengadopsi penyaliban sebagai hukuman mati paling menyakitkan.
Salah satu terpidana yang dihukum penyaliban ialah Yesus Kristus. Bagi umat Nasrani, Yesus Kristus disalib sebagai bentuk penebusan dosa para umatnya.
Maka dalam kepercayaan Nasrani penyaliban Yesus bukanlah sebuah hukuman melainkan tugas suci penebusan dosa bagi para umatnya.
Meski demikian bagi terpidana lain, penyaliban tak lebih dari siksaan sebelum ajal menjemput.
Baca juga: Ide Arti Nama Bayi Laki-laki Kristen Modern, Punya Makna yang Bagus
Dikutip dari New Wine Magazine, orang yang disalib setidaknya akan mengalami empat rasa sakit yang teramat sebelum malaikat maut mencabut nyawa dari badan.
1. Kematian berjalan lambat
Ketika disalib, seseorang akan mengalami kematian yang lambat.
Sebab setelah tangan dan kaki disalib, posisi anatomi tubuh mustahil dipertahankan.
2. Lutut lumpuh
Saat disalib, lutut korban ditekuk 45 derajat.
Kemudian kaki dipaku dimana sama saja memaksa manusia setengah berdiri selama berjam-jam dan bisa menyebabkan kelumpuhan.
3. Dislokasi bahu
Saat menjalani hukuman penyaliban, bahu-bahu korban akan terlepas karena dipaksa terlentang.
Akibat dislokasi ekstremitas (anggota tubuh) bagian atas ini adalah bahwa lengannya 23 cm lebih panjang dari ukuran normalnya.
4. Kesulitan bernapas
Saat tangan dipaksa terlentang, korban penyaliban bakal kesulitan bernapas.
Sebab tulang rusuk tertarik ke atas layaknya orang menghirup udara dalam-dalam namun kesulitan untuk melepaskannya.