Bangsawan, sedari dulu sampai sekarang nyaring terdengar ditelinga publik. Bangsawan beda dengan negarawan. Seorang bangsawan ialah bagi mereka yang memiliki garis keturunan Ningrat. Negarawan ialah orang yang memiliki jasa bagi negara ini dan sumbangsihnya terbukti.
Tapi saat ini tak perlu memiliki keturunan ningrat untuk bisa memiliki gelar bangsawan. Misal mantan pelatih MU, Alex Ferguson.
Ia bukan keturunan Royal Family atau Baron kerajaan Britania Raya. Tapi mendapat gelar bangsawan 'Sir' dari Ratu Elizabeth II.
Tak berbeda pula di Indonesia khususnya di kerajaan Jawa Mataram. Keraton Surakarta misalnya, juga memiliki gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) untuk pria dan Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) untuk wanita.
Pemberian gelar KRT dan KMT merupakan hak prerogatif keraton Surakarta. Ada beberapa kriteria untuk mendapat gelar KRT atau KMT. Yang bersangkutan harus berjasa kepada keraton.
Misal Puteri Indonesia 2005, Nadine Chandrawinata yang dianugerahi gelar kebangsawanan dari Keraton Surakarta pada 2006 silam. Gelarnya adalah Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Diah Kusumaningrum. Alasannya karena Nadine memperkenalkan kain batik dan kebaya di ajang Miss Universe.
Tapi bila ingin mendapat gelar KRT dan KMT saat itu tak perlu berprestasi. Cukup bayar Rp 25 juta langsung bisa memiliki gelar KRT dan KMT.
Baca juga: Keraton Solo Memanas, Sosok Ganjar Pranowo Minta Diselesaikan Baik-baik: Wong ya Mereka Keluarga
Dilansir dari nova.grid.id pada Kamis (29/12/2022), ada sebuah artikel berjudul "Gelar Bangsawan, Kok, "Diobral"?" dalam dua part yang dipublikasikan pada tahun 2011.
KGPH Benowo, Wakil Pengageng Museum dan Pariwisata Surakarta menuturkan jika gelar bangsawan yang dijual ini sudah jadi rahasia umum.
Ada 12 tingkat gelar bangsawan dimana harganya tentu berbeda-beda. Bahkan gelar paling rendah bisa dibeli seharga Rp 300 ribu.
"Tapi tergantung dari lobi juga soal besar-kecilnya sumbangan," ucapnya.
Padahal menurut GKR Timoer Rumbai Kusumadewayani, gelar KRT dan KMT dahulu sangat sakral. Cuma mereka yang punya garis keturunan dari Paku Buwono I - XII yang boleh menyandang gelar ini.