Sebagai negara kepulauan, tentunya wajar jika Indonesia banyak melahirkan kerajaan-kerajaan maritim.
Sebuah julukan yang biasanya diberikan kepada kerajaan-kerajaan yang kegiatan ekonominya banyak bergantung pada pelayaran.
Mereka biasanya memilki pusat kegiatan, seperti perdagangan dan lalu lintas, di sekitar sungai atau di pesisir pantai.
Namun, menariknya, ada tiga kerajaan maritim bercorak Hindu-Buddha di Indonesia yang justru lebih dikenal sebagai kerajaan non-maritim.
1. Kerajaan Kutai yang berdiri pada abad ke-4 ini menjadi kerajaan Maritim dengan tepian Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, sebagai pusatnya. (7 Bukti Peninggalan Kerajaan Kutai, Termasuk Ketopong Sultan dari Emas)
2. Kerajaan Tarumanegara yang terkenal melalui Prasasti Tugu, terletak tidak jauh dati pantai utara Jawa Barat. (7 Peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang Harus Anda Tahu, Apa Saja?)
3. Kerajaan Sriwijaya yang didirkan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa terletak di tepi Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. (7 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Termasuk Prasasti Tentang Raja Sriwijaya)
4. Kerajaan Singasari yang mengalami masa kejayaan di era raja terakhirnya, Kertanegara, merupakan kerajaan maritim meski kerajaan ini berpusat di Malang, Jawa Timur yang merupakan wilayah pegunungan. (Tahukah Anda Peninggalan Kerajaan Singasari Terdiri dari Apa Saja? Simak Selengkapnya)
5. Kerajaan Mataram Kuno sebenarnya berada di pedalaman antara wilayah Jawa Tengah dengan wilayah Yogyakarta, namun aktivitas perekonomiannya justru lebih banyak berada di sekitar sungai, khususnya Sungai Bengawan Solo. (11 Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, Simak Selengkapnya Berikut Ini)
6. Kerajaan Majapahit memang lebih terkenal sebagai kerajaan agraris, namun bidang kemaritiman negara ini juga sangat berkembang sehingga mampu meluaskan kekuasaan dan pengaruhnya ke beberapa wilayah lain di Asia Tenggara. (Peninggalan Sejarah Kerajaan Majapahit, Ada Candi, Prasasti hingga Kitab)