Kisah Vasco da Gama, Penjelajah Sekaligus Penakluk dari Portugal

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 11 Maret 2023 | 07:00 WIB
Vasco da Gama mencari jalur perdagangan baru melalui lautan. Berkat sang navigator, rute laut baru antara Eropa dan India pun tercipta. Rute itu kelak digunakan sebagai rute perdagangan. (Veloso Salgado/ociedade de Geografia de Lisboa)

Da Gama pun memutuskan untuk beristirahat di lokasi ini. Awak kapal, yang banyak menderita penyakit kudis, menghabiskan waktu sebulan untuk memulihkan diri dari perjalanan panjang mereka.

Setelah beristirahat, Vasco da Gama berlayar lagi dan melakukan perjalanan ke utara. Saat mereka berlayar ke utara, ekspedisi da Gama menyerbu dan menjarah beberapa kapal dagang. Kehadiran armada tidak diharapkan dan diusir di beberapa tempat.

Melanjutkan ke utara, perhentian Vasco da Gama berikutnya adalah kota pelabuhan Malindi. Saat itu, Malindi sedang dalam konflik dengan Mombasa. Berlawanan dengan penduduk di tempat sebelumnya, Malindi memberikan sambutan yang lebih ramah kepada da Gama dan krunya. Di sinilah da Gama menemukan seorang navigator India yang kelak membantunya mengarungi lautan antara Afrika Timur dan India.

Vasco da Gama tiba di India

Pada Mei 1498, Vasco da Gama tiba di Kalikut, India. Mereka disuguhi prosesi akbar oleh Zamorin (raja) yang kembali ke Kalikut dari Ponnani setelah mendengar kedatangan armada Eropa.

Rupanya hadiah yang diberikan da Gama gagal membuat penguasa terkesan. Sementara itu, para pedagang Muslim yang menganggapnya saingan menyatakan bahwa da Gama tidak lebih dari bajak laut biasa.

Prestasi Vasco da Gama memang patut diacungi jempol. Tetapi seperti banyak penjelajah dan penakluk pada saat itu, metodenya brutal. Ia tidak ragu membunuh dan menghancurkan kota agar tuntutannya dipenuhi. (Roque Gameiro/National Library of Portugal)

“Selanjutnya, Zamorin menuntut agar da Gama tunduk pada aturan yang sama seperti pedagang lainnya dan membayar bea cukai,” ungkap Beyer. Marah dengan keputusan ini, da Gama membawa paksa beberapa penduduk setempat dan meninggalkan India. Dia menimbang jangkar dan memulai perjalanan pulang yang panjang.

Berlayar melawan angin, butuh 132 hari untuk mencapai pantai Afrika. Da Gama memilih untuk singgah di Malindi dan beristirahat. Separuh awaknya meninggal dalam perjalanan dan banyak lainnya menderita penyakit kudis. Setelah beristirahat, da Gama melanjutkan perjalanan. Ia kembali dengan dua kapal dari empat kapal yang awalnya meninggalkan Lisbon.

Baca Juga: Kecurangan dan Kebrutalan Pelayaran Columbus Menuju Dunia Baru

Baca Juga: Kisah di Balik Ekspedisi Magellan Mencari Jalur Rempah yang Baru

Baca Juga: Telusuri Sejarah Sukun Karibia Hingga Perjalanan Kapten William Bligh