Di Balik Sejarah Kedokteran Islam dan Pengaruhnya Terhadap Dunia

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 21 Mei 2023 | 09:00 WIB
Sejarah kedokteran Islam ternyata berpengaruh terhadap dunia (Bridgeman Images)

Dia juga menyerang tulisan-tulisan Hippocrates karena tidak teratur dan terlalu singkat, dan dia kemudian menulis teks korektif yang lebih panjang. 

Al-Razi banyak menulis tentang etika kedokteran, dan dalam sebuah buku berjudul Medical Ethics, ia berbicara tentang pentingnya moralitas dalam kedokteran.

Bagi al-Razi, tidak cukup bagi seorang dokter untuk menjadi ahli dalam pekerjaannya; dia juga harus menjadi panutan bagi pasiennya.

Al-Razi yakin akan hubungan pikiran-tubuh dalam mengejar kesehatan yang baik, serta pentingnya olahraga dan pola makan yang sehat.

Faktor penting lainnya dalam kesehatan yang baik secara umum adalah hubungan dokter-pasien yang baik dan memiliki dokter keluarga yang akan memahami tubuh pasien dari waktu ke waktu.

Al-Razi telah diakui sebagai orang pertama yang menggambarkan cacar dan campak secara lengkap dan akurat, mencatat perbedaan penting antara keduanya dan menawarkan kemungkinan pengobatan.

Bukunya The Diseases of Children juga yang pertama menangani pediatri sebagai bidang kedokteran independen.

Catatan medis dan pengamatan bedah Al-Razi—bersama dengan banyak diagnosa baru dan perawatan yang disarankan—dikompilasi setelah kematiannya dalam apa yang sekarang dikenal sebagai Buku Kedokteran Komprehensif. 

Buku ini bukan hanya penghargaan atas kecemerlangan al-Razi; itu juga menyajikan katalog lengkap dari semua beasiswa medis yang ada saat itu tersedia. Dengan cara ini, itu adalah salah satu ensiklopedia medis paling awal.

Teks ini begitu luas dan terperinci sehingga mahasiswa kedokteran Eropa masih menggunakan terjemahan Latin 700 tahun setelah kematian al-Razi. Ini menjadi bukti bahwa sejarah kedokteran Islam sangat berpengaruh.

Di bawah pendekatan ilmiah dan rasionalis yang ketat dari al-Razi, setiap penyakit dianggap memiliki penyebab atau asal usul yang pada akhirnya dapat dipahami melalui penelitian.

Penyakit, menurutnya, bukanlah—seperti yang diklaim oleh beberapa orang beragama—hukuman dari Tuhan.