Tiga Kesamaan antara Samurai Kekaisaran Jepang, Sparta, dan Sioux

By Sysilia Tanhati, Senin, 3 Juli 2023 | 15:01 WIB
Berasal dari zaman dan budaya yang berbeda, samurai Kekaisaran Jepang, Sparta, dan Sioux memiliki etos prajurit yang serupa. (incamerastock )

Sejak usia muda prajurit Sparta diajarkan bahwa kesetiaan kepada rakyat adalah yang terpenting; bahkan lebih penting daripada keluarga.

Puncak keterampilan seorang samurai Kekaisaran Jepang adalah bela diri. Samurai juga menjadi panutan bagi orang-orang di setiap bidang kehidupan lainnya.

Kode Bushido menekankan pada ketidakegoisan, disiplin diri, dan perilaku etis. Dengan menggunakan kebajikan ini, samurai diharapkan dapat menjaga perdamaian dan ketertiban dalam masyarakat di Kekaisaran Jepang.

Misalnya, pada zaman Edo, samurai bertugas sebagai pemadam kebakaran di Edo. Mereka adalah responden pertama untuk krisis lain seperti banjir dan bertanggung jawab untuk bantuan bencana.

Selama beberapa periode ketidakstabilan, samurai bertindak sebagai kekuatan penstabil dengan. Dengan cara militer, samurai menegakkan pilar masyarakat di Kekaisaran Jepang. Mereka menjadi contoh etis bagi kelas bawah dan melindungi orang-orang dari bencana

Prajurit Sioux pun memiliki kode etik yang sama. “Tugas tertinggi prajurit Sioux adalah membela rakyatnya,” ungkap Pressels.

Prajurit itu bukan hanya seorang pejuang; dia juga seorang pemburu, penyedia, dan anggota masyarakat yang berkontribusi.

Ini ditunjukkan oleh empat kebajikan yang dijunjung tinggi oleh Lakota Sioux: keberanian, kemurahan hati, kebijaksanaan, dan ketabahan.

Suku Sioux bahkan memiliki komite elite yang bertanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan rakyat. Baik pemimpin militer atau suku dipilih tidak hanya karena kualitas pribadinya tetapi juga karena dedikasinya untuk membela rakyat.

Etos prajurit sebagai jalan hidup

Etos prajurit merasuki setiap aspek kehidupan seorang prajurit, jauh melampaui medan perang. Sparta, Samurai, dan Sioux sepenuhnya menganut kebajikan tidak mementingkan diri sendiri, kesetiaan, disiplin, kehormatan, integritas, keberanian, dan tugas.

Prajurit-prajurit itu adalah elite, dilatih sejak usia dini dalam teknik militer paling canggih yang tersedia. Mereka menuntut standar keunggulan fisik dan etika, rela mengorbankan hidup mereka sendiri demi kehormatan melindungi rakyat.

Etos prajurit menuntut agar Sparta, samurai, dan Sioux untuk menghadapi kematian dan tidak pernah kehilangan keinginan untuk menang.

Hidup di zaman dan budaya yang berbeda, Sparta, samurai Kekaisaran Jepang dan Sioux ternyata menjalankan nilai-nilai yang serupa.