Nationalgeographic.co.id—William Adams adalah orang asing pertama yang menjadi seorang samurai Jepang. Namun sebagian orang tidak menyukainya mendapat gelar itu sehingga membuat Adams nyaris dieksekusi.
Dia lahir di Elizabethan Inggris pada abad ke-16 dan bekerja sebagai pelaut. Selama tahun-tahun pertama hidupnya, dia menghabiskan waktu untuk belajar cara membuat kapal atau berlayar. Di sela-sela perjalanan, dia menikahi istri pertamanya dan mereka memiliki dua putri bersama.
Meskipun dia menjadi orang kulit putih pertama yang menjadi seorang samurai Jepang, dia jelas bukan orang asing pertama yang melakukan perjalanan ke Jepang. Misionaris Portugis melakukan perjalanan ke negara itu untuk menyebarkan iman Katolik dan berdagang budak Jepang.
Pada tahun 1598, William Adams disewa oleh para pedagang Belanda untuk memandu armada yang terdiri dari 5 kapal dan membantu mereka sampai ke Jepang. Saat itu perjalanan ke Jepang hanya terbatas pada Spanyol dan Portugis. Belanda ingin mematahkan monopoli itu.
Selama dua tahun, 4 dari lima kapal hilang karena berbagai badai, penduduk asli yang marah, dan pesaing Eropa. Satu kapal dengan Adams dan 23 awak lainnya tiba di Jepang. Tapi hanya Adams yang cukup sehat untuk bernegosiasi dan berkomunikasi dengan Jepang.
Baik Spanyol maupun Portugis menjaga hubungan mereka dengan Jepang, tidak banyak yang diketahui tentang orang-orang di negara itu di Inggris atau Belanda. Apa yang diketahui sebagian besar berasal dari musafir Marco Polo.
Dikutip Ancient Pages, semua informasi tentang Jepang yang diadakan di luar Spanyol dan Portugal berasal dari Marco Polo yang tidak pernah mengunjungi Jepang. Informasinya datang dari orang Tionghoa yang menggambarkan orang Jepang sebagai orang yang beradab, disukai banyak orang, sangat mandiri, dan bangga. Mereka tidak bergantung pada orang lain.
Marco Polo juga mencatat bahwa tidak seorang pun pernah bepergian ke Jepang karena jarak dan bahaya yang terlibat. Kurangnya informasi tidak menghalangi siapa pun untuk memikirkan negara.
Dengan sedikit informasi untuk melanjutkan, banyak orang Eropa merasa bahwa jenis kerajaan terlarang ini menyimpan kekayaan yang tak terhitung.
Marco Polo tidak membantu menghentikan pikiran itu. Sebaliknya, dia membantu mendorong mereka dengan deskripsinya tentang istana beratap emas dan detail lainnya yang melebih-lebihkan kekayaan orang Jepang.
Kehidupan Baru Menjadi Samurai Hingga Nyaris Dieksekusi
Para misionaris dan pedagang Portugis tidak menyukai kedatangan Adams yang membuat kepala keshogunan setempat, Tokugawa Ieyasu terkesan. Mereka menyatakan bahwa Adams adalah seorang bidah dan bajak laut kemudian menuntut agar dieksekusi. Sebaliknya, Tokugawa Ieyasu menjadikan Adams sebagai penasihat.