Porselen Dinasti Ming, 'Pendongkrak' Perekonomian Kekaisaran Tiongkok

By Sysilia Tanhati, Selasa, 14 November 2023 | 08:00 WIB
Dinasti Ming di Kekaisaran Tiongkok terkenal dengan keramik halusnya, khususnya porselen biru putih kobalt. Porselen ini diproduksi di kota-kota seperti Jingdezhen di Provinsi Jiangxi. (The British Museum)

Nationalgeographic.co.id—Dinasti Ming di Kekaisaran Tiongkok terkenal dengan keramik halusnya, khususnya porselen biru putih kobalt. Porselen ini diproduksi di kota-kota seperti Jingdezhen di Provinsi Jiangxi.

Porselen biru putih ini, seperti halnya seni lainnya, mendongkrak perekonomian Kekaisaran Tiongkok di abad ke-15. Saat itu, terjadi lonjakan permintaan akan produksi kerajinan tangan berkualitas baik di dalam maupun luar negeri.

Masih sangat dihargai oleh para kolektor saat ini, porselen Ming memiliki pengaruh besar pada keramik di luar Tiongkok.

Ketika keramik mulai disukai di Kekaisaran Tiongkok

Porselen hanyalah salah satu dari banyak jenis tembikar. Namun porselen biasanya dihargai lebih dari yang lain karena permukaannya yang halus, putihnya yang murni, dan kualitasnya. Menggunakan campuran tanah liat dan mineral tertentu, porselen dibakar pada suhu yang sangat tinggi (1280-1400 C).

Porselen pertama kali diproduksi berabad-abad sebelum Dinasti Ming berkuasa. “Namun pada masa Dinasti Ming, porselen berkembang hingga tingkat kesempurnaan yang baru,” tulis Mark Cartwright di laman World History Encyclopedia.

Pendorong pertama evolusi ini adalah pertumbuhan permintaan di Kekaisaran Tiongkok. Keramik akhirnya mulai menyaingi lukisan dan kaligrafi sebagai seni Tiongkok yang paling bernilai tinggi.

Ketika kemakmuran ekonomi tumbuh di bawah pemerintahan Ming, orang-orang kaya berusaha untuk mengekspresikan status baru mereka. Tidak hanya dengan memamerkan benda-benda seni, orang kaya juga menunjukkan pengetahuan mendalam tentang benda tersebut. Dengan demikian, keahlian berkembang dan akibatnya status sosial seniman rupa pun meningkat.

Jingdezhen menjadi berita utama sebagai pusat porselen Ming yang terkenal. Selain itu, ada kota tembikar lain yang memproduksi barang-barang berkualitas tinggi, terutama Dehua dan Foshan. Jingdezhen adalah pusat pertama. Berkat cadangan tanah liat lokal yang kaya, produksi tembikarnya sudah ada sejak Dinasti Han.

Jingdezhen, khususnya, bertahan lebih lama dari Dinasti Ming sebagai produsen keramik dunia. Pada abad ke-18, kota ini memiliki 100.000 pekerja. Kesempurnaan teknik pembuatan porselen di Jingdezhen menjadi begitu terspesialisasi. Satu porselen harus melalui tangan 70 pekerja sebelum dianggap selesai. (Public Domain)

Jingdezhen memproduksi bejana tembikar untuk kaisar Dinasti Tang. Pada zaman Ming, kota ini menjadi salah satu pusat industri besar di Kekaisaran Tiongkok. Istana kekaisaran adalah pelanggan utama. Istana secara teratur membuat pesanan porselen dalam jumlah besar dari kota terpencil di selatan ini.

Porselen biru putih paling digemari di era Dinasti Ming Kekaisaran Tiongkok