Sisir Pesisir: Merawat Lingkungan Pesisir dalam Jaringan Masjid

By National Geographic Indonesia, Senin, 13 November 2023 | 16:35 WIB
Bersama warga dan Karang Taruna di Desa Ketapang, Mauk, Kabupaten Tangerang, National Geographic Indonesia berupaya untuk menjaga lingkungan pesisir Indonesia. Kegiatan ini merupakan titik awal di lapangan untuk program 'Sisir Pesisir' dalam 'Jaringan Masjid'. (Malik Asher/SayaPilihBumi)

Nationalgeographic.co.id—Sisir Pesisir merupakan inisiatif program dari National Geographic Indonesia untuk melestarikan dan memanfaatkan ekosistem laut di daerah pesisir bersama dengan masyarakat pesisir. Kegiatan ini melibatkan warga, komunitas, serta media untuk pengambilan data mutakhir dari kondisi ekosistem pesisir Indonesia.

Selain untuk mendapatkan data serta gambaran kondisi pesisir bagian darat dan bagian laut, Program ini juga bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait hal-hal yang menjadi peluang maupun ancaman bagi kondisi ekosistem pesisir Indonesia, serta mengenal budaya pesisir dan cara warga lokal menjaga lautnya.

Setelah sukses dengan menggelar forum diskusi sisir pesisir pada bulan Juli 2023 lalu, National Geographic Indonesia akan melanjutkan program “Sisir Pesisir” dengan mengadakan “Jaringan Masjid”, sebuah program pengembangan masyarakat yang melibatkan karang taruna dan komunitas yang berpusat di Masjid Kawasan sekitar pesisir.

Acara perdana ini diselenggarakan pada hari Minggu, tanggal 13 November 2023 berlokasi di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Tangerang. Acara dimulai pukul 07.00 WIB dengan beberapa rangkaian kegiatan, antara lain: membersihkan sampah pesisir, serta lokakarya mengelola sampah daur ulang yang akan dibawakan oleh Andi Alghifari Darma selaku founder dari Daur.id.

Warga Desa Ketapang menyambut baik inisiatif bersih-bersih pesisir dan lokakarya untuk pengembangan sumber daya masyarakat. Pihak Karang Taruna Ketapang berharap kegiatan yang diselenggarakan oleh National Geographic Indonesia dan #SayaPilihBumi terus berlanjut hingga tahap pendampingan pemberdayaan masyarakat.

Alhamdulillah, kalau kita bersih-bersih, sebelumnya, sudah berjalan hampir tiga tahun. Dengan adanya kegiatan lagi dari National Geographic Indonesia dan #SayaPilihBumi, kita sangat antusias sekali untuk kegiatan ini. Memang sudah seharusnya produk-produk dari sampah yang kita hasilkan, untuk dipilih-pilih lagi, atau kita buat memang untuk ditujukan kepada pengembangan pariwisata sekitar Desa Ketapang,” kata Sekretaris Karang Taruna Ketapang Rusly.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkaya jaringan masjid di sepanjang pesisir Indonesia dengan edukasi untuk menjadi pusat edukasi lingkungan, serta rumah untuk gerakan penjaga kelestarian pesisir.

Seorang warga mengumpulkan sampah di kawasan pesisir Desa Ketapang, Mauk, Kabupaten Tangerang. (Malik Asher/SayaPilihBumi)

Melalui kegiatan ini, National Geographic Indonesia ingin memastikan terhubungnya komunitas dengan jaringan masjid, dan memberikan pendampingan yang dibutuhkan untuk menjadikan masjid memiliki sudut pandang baru terkait isu lingkungan di kawasan pesisir Indonesia.

“Jadi ini adalah Langkah awal kita mencoba untuk yang terdekat dulu di sekitar Jakarta. Kita ke Mauk, Tangerang, lalu ke depannya kita akan mencoba untuk menjelajah lagi ke beberapa pesisir yang ada di Indonesia. Namun yang dibutuhkan masyarakat di Ketapang adalah keberlangsungan, keberlanjutan dari setiap program yang kita berikan. Sehingga kita mempunyai komitmen National Geographic dengan karang Taruna di sini. Semoga ini bukan menjadi seremonial saja, kita bisa melakukan satu proyek bersama untuk me-monitoring, kita membuat sebuah reporting yang terukur dengan teman-teman di sini.” kata Head of Community and Campaign #SayaPilihBumi Diky Wahyudi Lubis.

“Kecemasan kita akan kondisi iklim semakin menjadi nyata hari demi hari, namun sisi baiknya adalah kesiapan anak-anak muda untuk turut ikut dalam perubahan memperbaiki kian membaik. Kami percaya merajut keterlibatan generasi muda pesisir dan jaringan rumah ibadah di negeri ini akan mengembalikan identitas kita sebagai insan yang beradab, berbudaya, dan berpihak kepada lingkungan. Hari ini kita memulai langkah sederhana dengan mengutip jengkal demi jengkal limbah tercecer di pesisir negeri, bersama esok kita akan melanjutkan upaya ke langkah yang lebih besar dan perubahan signifikan. Salam lestari!” Ujar Didi Kaspi Kasim, Editor in Chief National Geographic Indonesia.

Rencananya kegiatan ini akan menggapai beberapa kawasan pesisir di Indonesia seperti: Pulau Seribu, Taman Nasional Bunaken, Pulau Sorong, Pulau Meulaboh, serta Pantai Mentawai. Dukungan serta kolaborasi dari masyarakat dan komunitas akan sangat membantu suksesnya program ini.

Artikel ini adalah bagian dari sinergi inisiatif Lestari KG Media bersama Saya Pilih BumiSisir Pesisir dengan media National Geographic Indonesia, Initisari, Infokomputer, dan GridOto.