Nationalgeographic.co.id -- Kompetisi olahraga air Minahasa Wakefest 2023 tengah bergulir di Danau Tondano, Kabupaten Minahasa. Kompetisi yang diselenggarakan oleh International Wakeboarding and Wakesurfing Federation (IWWF) tersebut berlangsung meriah dengan hadirnya atlet-atlet wakeboarding dan wakesurfing dari tujuh negara.
Adapun ketujuh negara tersebut adalah China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Singapura, Taiwan, dan Thailand.
Menariknya, Minahasa Wakefest 2023 tidak sekadar menjadi ajang kompetisi untuk memperebutkan gelar juara di kalangan atlet. Bagi warga Minahasa, ajang tersebut menjadi "panggung" untuk memperkenalkan keharmonisan budaya, produk kriya, kuliner, serta keindahan alam yang mereka banggakan.
Pasalnya, pada gelaran yang dibuka oleh Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey tersebut disediakan area khusus untuk masyarakat Minahasa, khususnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menghadirkan produk kriya serta pangan lokal.
Bupati Minahasa Jemmy Kumendong mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa merancang area khusus untuk pelaku UMKM lokal di lokasi Minahasa Wakefest 2023.
Salah satu produk lokal yang unik dan hadir di Minahasa Wakefest 2023 adalah gonofu, yakni kriya yang dibuat dari sabut kelapa. Selain itu, UMKM kuliner juga tak mau kalah menampilkan hidangan khas Minahasa.
“Dengan begitu, ada perputaran uang juga di seputar area pelaksanaan Minahasa Wakefest 2023. Ekonomi masyarakat pun meningkat karena orang datang dan membeli produk-produk karya mereka,” ujar Jemmy.
Oleh sebab itu, menurut Jemmy, Minahasa Wakefest 2023 juga efektif untuk membuka peluang pemasaran produk lokal ke ranah internasional.
"Sangat efektif, kami bersyukur pemerintah bisa menyelenggarakan event berskala internasional seperti ini," jelasnya lagi.
Atlet dan pengunjung disuguhkan keindahan budaya
Tak hanya itu, terdapat beragam side event yang menjadi kesempatan para pengunjung Minahasa Wakefest 2023 dan atlet-atlet mancanegara untuk mengeksplorasi potensi wisata Minahasa.